RSUD Raja Ampat Dapat Tambahan Dokter Spesialis Lulusan Filipina dari Kemenkes RI

Caption Foto: Serah terima dokter spesialis penyakit dalam lulusan Filipina dari Kemenkes RI kepada RSUD Raja Ampat. Foto : Macap/Cyber88
CYBER88 | Raja Ampat - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) distribusikan satu orang dokter spesialis penyakit dalam lulusan Filipina ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Raja Ampat, Rabu (6/9/2023).
Tambahan dokter spesialis ini disambut hangat oleh masyarakat Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya, karena dinilai akan meningkat mutu pelayanan kesehatan di wilayah setempat.
Arek George Mambrasar, salah satu warga Raja Ampat, kepada media ini menyatakan, dirinya memberikan apresiasi kepada Kementerian Kesehatan Republik Indonesia,
yang telah menambahkan satu orang dokter spesialis di RSUD Raja Ampat.
Bagi Arek, kehadiran dokter spesialis penyakit dalam di RSUD Raja Ampat ini sangat penting untuk meningkatkan efisiensi pelayanan kesehatan kepada masing-masing di Kabupaten Raja Ampat.
"Iya, tentunya kami masyarakat sangat bersyukur dengan hadirnya seorang dokter spesialis di RSUD Raja Ampat. Semakin bertambahnya tenaga dokter di Raja Ampat, maka secara otomatis efesiensi pelayanan kesehatan pun meningkat," ujar Mambrasar.
Arek juga menuturkan, masyarakat di Raja Ampat, terlebih khusus yang berada di kepulauan dan pesisir kerap mengalami kendala ketika ada warga yang jatuh sakit. Kendalanya adalah kondisi geografis wilayah.
Selain itu, ada juga kendala lain seperti tidak adanya dokter spesialis dan sarana penunjang medis di RSUD, sehingga pasien terpaksa dirujuk di tempat lain, yakni di Kota Sorong bahkan sampai ke Makassar dan wilayah lainya yang memiliki fasilitas medis yang memadai.
Dengan kondisi geografis Raja Ampat yang sebagian besar meliputi perairan, salah satu aksesnya harus menggunakan Kapal laut atau Speed boat yang juga juga menelan anggaran yang tidak sedikit.
"Sehingga dengan adanya tambahan dokter ini, kami sangat bersyukur karena bisa membantu masyarakat dalam hal pelayanan kesehatan," kata Arek Mambrasar.
Waktu yang sama, Direktur RSUD Raja Ampat, Meidy Maspaitella menyatakan, pihak RSUD
saat ini sedang dalam upaya untuk penuhi ketersediaan SDM di RSUD. Hal ini, semata untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan kepada masyarakat di wilayah Raja Ampat.
"Paling tidak Dokter spesial penyakit dalam dan dokter-dokter spesialis lainya itu masing-masing ada dua orang, sehingga ketika ada dokter yang sedang berada di luar daerah, masih ada dokter yang bisa menangani pasien," jelas Meidy.
Dikatakan, apabila ketersediaan dokter sudah mumpuni, maka pasien yang merupakan warga Kabupaten Raja Ampat tidak lagi dirujuk ke Rumah sakit lain, karena sudah bisa ditangani oleh dokter spesialis di RSUD.
Berdasarkan data RSUD tahun 2022, jumlah kasus atau pasien yang telah diagnosa menderita penyakit dalam berkisar 7000 (Tuju Ribu) kasus.
Terkait tambahan dokter di RSUD Raja Ampat dari Kementerian Kesehatan, diakui Meidy,
sudah beberapa tahun lalu sudah melayangkan permintaan tambahan dokter kepada Kementerian Kesehatan, namun baru di
tahun ini bisa terjawab.
Ia berharap agar tingkat pelayanan kesehatan kepada masyarakat di Kabupaten Raja Ampat lebih efesien. Ia juga menuturkan, bahwa pihaknya juga sedang dalam upaya untuk menyiapkan fasilitas penunjang pelayanan kesehatan di RSUD Raja Ampat.
Komentar Via Facebook :