Proyek P3-TGAI di Desa Padalarang Diduga Sarat Penyimpangan, Ketua Kelompok: Potongan dari Partai Pengusung Pariatif 15-25 Persen

Proyek P3-TGAI di Desa Padalarang Diduga Sarat Penyimpangan, Ketua Kelompok: Potongan dari Partai Pengusung Pariatif 15-25 Persen

CYBER88 | Bandung Barat – Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi selanjutnya disingkat P3-TGAI adalah program perbaikan, rehabilitasi atau peningkatan jaringan irigasi dengan berbasis peran serta masyarakat petani yang dilaksanakan oleh Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A), Gabungan Perkumpulan Petani Pemakai Air (GP3A) atau Induk Perkumpulan Petani Pemakai Air (IP3A).

P3-TGAI dilaksanakan untuk mendukung kedaulatan pangan nasional sebagai perwujudan kemandirian ekonomi dengan menggerakan sector strategis ekonomi domestik sebagaimana termuat dalam program nawa cita ke tujuh melalui pemberdayaan masyarakat petani dalam perbaikan jaringan irigasi, rehabilitasi jaringan irigasi dan peningkatan jaringan irigasi secara partisipatif di wilayah pedesaan.

Perbaikan jaringan irigasi, rehabilitasi jaringan irigasi dan peningkatan jaringan irigasi secara partisipatif tersebut merupakan bagian dari pemberdayaan masyarakat petani secara terencana dan sistematis untuk meningkatkan kinerja pengelolaan jaringan irigasi. Proses pemberdayaan dimulai dari perencanaan, pelaksanaan konstruksi, pengawasan, dan pengelolaan jaringan irigasi dengan melibatkan peran serta masyarakat sebagai pelaksana kegiatan.

Regulasi program bantaun yang bersumber dari kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat ini, banyak yang diusung oleh para anggota DPR RI, seperti halnya yang di wilayah Kabupaten Bandung Barat. Salah satunya di Desa Padalarang Kecamatan Padalarang.

Sayangnya, program pemerintah yang sangat baik untuk meningkatkan perekonomian para petani ini kerap dijadikan ajang manfaat oleh pihak pihak yang mencari keuntungan. Pihak pihak yang merasa berjasa memfasilitasi turunnya program ini, kerap meminta imbalan dengan nilai yang cukup fantastis dari para penerima bantuan. 

“Dampaknya, dalam pengerjaan aga sedikit menyimpang dari spesifikasi yang sudah ditentukan oleh pihak kementrian. Kwalitas material dan volume pekerjaan menjadi sasaran rekayasa pihak yangmengerjakan proyek tersebut, Ungkap Cepy, Sekjen LSM Pemerhati Kinerja Aparatur Negara (PERKARA) Bandung Barat merasa prihatin dengan apa yang terjadi terkait adanya potongan dari pihak pengusung program.

Oleh karenanya, Aktivit di Kabupaten Bandung Barat itu, meminta kepada aparat penegak hukum (APH) agar segera melakukan cross cek ke lapangan agar permasalahan ini karena patut diduga adanya unsur pidana.

Berdasarkan penelusuran awak media, Program P3-TGAI tahun anggaran 2022 - 2023 di Desa Padalarang, hasil pekerjaan proyek tersebut terlihat kasar dan sebagian memakai bahan material batu cadas diduga diambil dari kali setempat dengan kemungkinan hasil pekerjaan cepat rusak dan sudah terlihat retak-retak dibeberapa bagian. 

Diduga proyek yang didanai oleh APBN senilai Rp. 195.000.000 itu, campuran semen dan pasir tidak sesuai spek yang telah ditentukan. 

Namun, menurut Deni, Ketua Kelompok P3-TGAI Legok Ciseureuh, pekerjaan tersebut dilaksanakan sesuai spek yang telah ditentukan


“Kami laksanakan sesuai spek serta arahan dari Balai dan Alhamdulillah sudah dimonitoring serta tidak ada masalah dan SPJ pun sudah selesai,” Kilah Deni saat dikonfirmasi Cyber88.co.id, Jum’at (17/11/2023). 

Disinggung terkait ada dugaan informasi potongan dari partai pengusung, Deni mengatakan dengan gamblang bahwa itu merupakan hal yang biasa.

“Ya kalau urusan itu mah kita sama-sama mengerti saja, saya juga mendengar kalau kelompok-kelompok P3A yang lain mah potongannya sangat besar berpariatif ada yang sampai 25% nan atau 20%, kalau saya mah 15% di potong sama pengusung partainya,” Ucapnya 

Coba tanyakan saja ke pak Hasan dia bendaharanya sekaligus yang menghadap ke partai pengusung, saya kurang tau nama nya karena yang urus-urus semua untuk koordinasi bendahara saya. Kalau saya mah pokus kerja aja pak"  Imbuhnya. (Yus')

Komentar Via Facebook :