Warga Pertanyakan Kinerja Pengelolaan Sampah Pasar Cikajang
CYBER88 | GARUT - Hampir di semua tempat ketika kita bicara pasar tradisional maka yang terbayang adalah tempat yang sibuk dengan aktifitas jual beli di area yang kotor dan becek terutama dimusim hujan, dihiasi oleh semrawutnya parkir.
Tak terkecuali dengan Pasar yang ada di kecamatan Cikajang kabupaten Garut. Kian hari kian menjamur para Pedagang Kaki Lima di dalam area pasar sampai di luar pasar sepanjang jalan raya yang memulai aktifitasnya pukul 1.00 WlB (Dini hari).
Kemacetan di sekitar Pasar Cikajang akibat kendaraan yang bongkar muat dan turun naik penumpang sudah bukan hal yang baru pun pengelolaan parkir yg tidak tertata dengan rapi ditambah drainase yang kurang berfungsi menimbulkan genangan air bercampur sampah di sepanjang ruas jalan kantor kecamatan sampai pasar bila terjadi hujan lebat.
Warga masyarakat RT.05 RW.05 Desa Cikajang kecamatan Cikajang yang berada tepat di belakang pasar tempat Pengelolaan Sampah, salah satu yang terdampak secara langsung oleh bau yang ditimbulkan oleh tumpukan sampah dan penyumbatan saluran pembuangan hingga menimbulkan genangan air yang cukup dalam.
Salah satu upaya warga RT.05 dengan para relawan adalah membersihkan saluran pembuangan sekitar TPS yang tersumbat oleh ceceran sampah seperti pada hari Senin (15/04/2024).
"Sudah beberapa kali kami mendatangi pihak pengelola sampah pasar Cikajang, namun tak mendatangkan hasil dengan alasan urusan penyumbatan gorong-gorong bukan kewenangan pihak pengelola pasar," ungkap salah seorang warga.
"Setiap hari di pagi hari memang sampah diangkut untuk dibuang ke TPA, namun bau yang ditimbulkan sebelum diangkut cukup menyengat dan ceceran sisa pengangkutan kadang dibiarkan begitu saja, padahal retribusi sampah cukup besar tapi kinerja pengelolaan nya seperti ini," ungkap warga yang lainnya.
"Peran pemerintah lewat Dinas terkait belum bisa dirasakan hingga kami harus turun tangan sendiri, bila hal ini terus berlanjut bukan tidak mungkin warga akan menutup TPS tersebut," kata seorang warga.
Sampai berita ini diturunkan, beberapa kali awak media datang ke kantor/sekretariat Pengelola untuk konfirmasi masalah ini, namun tak pernah bisa bertemu bahkan kantor selalu tampak sepi tak ada penghuni.
Komentar Via Facebook :