Alami Kerugian Rp.35 Juta Perbulan, Edward Minta PT HKi Pekdum 4 A Bayarkan Konpensasi Kerusakan Kolam Ikan Dampak Pembangunan Jalan Tol

Alami Kerugian Rp.35 Juta Perbulan, Edward Minta PT HKi Pekdum 4 A Bayarkan Konpensasi Kerusakan Kolam Ikan Dampak Pembangunan Jalan Tol

Keadaan-kolam-ikan-edward-yang-rusak-akibat-dampak-pembangunan-jalan-tol-pt-hki

CYBER88.CO.ID | BENGKALIS - Lagi - lagi PT.Hutama Karya Insfratruktur (HKi) seksi 4A bermasalah dengan warga, kali ini dengan dampak dari proyek pengerjaan Jalan Tol yang mengakibatkan kerusakan pada usaha warga.

Edward Hendri Nainggolan (58) warga Kelurahan Balairaja Kecamatan Pinggir Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau pada Selasa (14/07/2020) mejelaskan
kepada Awak Media Cyber88 sangat menyesalkan pihak PT.HKi Pekdum 4A selaku pelaksana  pengerjaan proyek pintu Tol di RT 01/ RW 04 Kelurahan Balairaja Kecamatan Pinggir, tidak memikirkan dampak kerusakan pada aset miliknya.

"Iyah itu Tiga petak Kolam sebagai tempat pemancingan ikan sekaligus pembibitan dan pemeliharaan ikan nila. Dalam hal ini sudah 3 kali surat  saya layangkan kepada pihak PT. HKi Seksi 4A agar kerusakan 3 petak kolam ikan dapat diberi konpensasi.Namun sampai saat ini belum ada realisasi. Padahal pihak perusahaan sudah pernah turun ke lapangan meninjau kondisi kerusakan kolam saya yang menjadi sumber penghasilan untuk menghidupi keluarga, Tapi sampai saat ini belum ada jawaban yang pasti," keluh Edward Hendra Nainggolan kepada Cyber88.co.id.

Edward juga menambahkan, "Sejak pengerjaan proyek pintu Tol Pekanbaru - Dumai dalam 4 bulan lalu, sejak itu pula terjadi kerusakan pada usaha kolam pancing saya, diantaranya sebahagian kolam sudah tertimbun oleh tanah timbunan Jalan Tol, bahkan lumpur dan pasir masuk ke kolam sehingga air jadi keruh berwarna kuning, lama - kelamaan tanah Kuningpun menutupi kolam, dengan kerunya air dan masuknya tanah mengakibatkan rusaknya pembibitan / pemeliharaan ikan. Dampak dari timbunana jalan itu hilang pulalah sumber mata air yang selama ini mengaliri kolam saya. Dan saat ini kondisi kolam sudah dangkal karena sebelumnya sedalam 2 meter dan sekarang hanya sedalam -+50 cm. yang  paling parahnya, pada saat hujan turun air meluap ke kolam dengan membawa limbah lumpur dan pasir sehingga terjadi pendangkalan. Padahal sebelum pengerjaan Jalan Pintu Tol itu dilakukan tidak pernah terjadi hal seperti itu walau hujan berjam - jam lamanya. Dan bahkan saat musim kemarau pun sumber air tetap ada karena dihulu kolam ada mata air.Dengan pengerjaan jalan itu mata air pun hilang akibat timbunan,"terang Edward lagi.

"Akibatnya kerusakan kolam saya sudah mengalami kerugian Rp. 35 juta per bulan, bahkan usaha - usaha pemijahan bibit ikanpun terhambat akibat luapan air ke kolam sehingga ikan mati dan bahkan hanyut semuanya. untuk itu saya sangat memohon kepada pihak PT. HKi Seksi 4A agar kiranya dapat memberikan konpensasi atas karugian yang saya alami selama ini,"Imbuh Edward.

Ketiga petak kolam pancing tersebut masing - masing  berukuran : 1. 40 x 40 meter, yang ke 2. ukuran 40 x 50 meter dan yang ke 3. ukuran 40 kali 50 meter.

sementara surat permohonan pertama pada  18 Mei dan kedua, 25 Juni 2020, dan ketiga 30 Juni 2020, sudah dilayangkan Namun sampai saat ini satupun dari surat itu belum ada jawaban.

(Red/jhon)

Komentar Via Facebook :