Agenda Rutin Penghijauan di Blok Gunung Congkrang Dihadiri HKTI Kabupaten Garut

CYBER88 | GARUT - Untuk kali ke 9 Penghijauan di Gunung Congkrang kembali dilaksanakan. Dihadiri langsung oleh ketua FPLMC (Forum Peduli Lingkungan Masyarakat Ciarileu) H. Jaeni, BSc.F., Asep Detri Rahman dari Forum Peduli Cikajang (FPC) bersama perwakilan OKP, ORMAS, Lembaga dan Media, Ketua HKTI Kabupaten Garut Widiana Safaat, SPT., Asisten Kepala PTPN 1 Regional 2 kebun Cisaruni A. Ria Rahardi, Kordinator Wilayah Pendidikan Kecamatan Cikajang Otang Saepuloh, S.IP. MM., beserta para guru, Kanit Intel Polsek Cikajang Aiptu Wanto, Kepala Desa Mekarjaya H. Dedi Setiawan, SH.l., Kepala Desa Girijaya, SP., KRPH Cikajang, Karang Taruna Himalaya serta tokoh Masyarakat Peduli Lingkungan.
Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Garut, Widiana Safaat, STP., menghadiri kegiatan penghijauan yang rutin dilaksanakan setiap dua minggu di Kampung Ciarileu, Desa Mekarjaya, Kecamatan Cikajang. Program penghijauan bertajuk "Kolaborasi Hijau" ini merupakan hasil kerja sama antara Forum Peduli Cikajang (FPC), Forum Peduli Lingkungan Masyarakat Ciarileu (FPLMC), SPBUN, Karang Taruna Himalaya Desa Mekarjaya, tokoh masyarakat, dan warga sekitar pada Sabtu (25/01/2025).
Ketua HKTI Kab Garut, Widiana Safaat, STP., menyampaikan apresiasi atas inisiatif bersama yang diwujudkan melalui program reboisasi di Blok Gunung Congkrang. Ia menekankan pentingnya kolaborasi lintas elemen masyarakat untuk menjaga kelestarian lingkungan dan menanggulangi kerusakan hutan dan perkebunan.
Ketua HKTI Garut juga berharap agar program penghijauan ini diperluas ke wilayah desa-desa lain, seperti Desa Girijaya, Cikandang, Margamulya, Simpang, dan Giriawas. Ia berharap masyarakat di desa-desa tersebut dapat ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini, baik melalui tenaga maupun sumbangan berupa bibit pohon.
Kegiatan penghijauan di Blok Gunung Congkrang telah berhasil menarik perhatian berbagai pihak. Tidak hanya melibatkan organisasi lokal, tetapi juga menciptakan kesadaran kolektif masyarakat tentang pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem.
“Kita semua memiliki tanggung jawab yang sama untuk menjaga kelestarian alam. Program ini adalah langkah awal untuk memperbaiki lingkungan yang lebih baik bagi generasi mendatang,” ujar Widiana Safaat.
Program "Kolaborasi Hijau" ini menjadi bukti nyata bahwa kerja sama berbagai elemen masyarakat dapat membawa dampak positif bagi lingkungan. Dengan sinergi yang terus dibangun, penghijauan di wilayah Garut diharapkan dapat menjadi model pelestarian lingkungan yang inspiratif.
Kegiatan ditutup dengan ramah tamah dan evaluasi setelah usai aksi menanam 500 pohon Mahoni dan Suren oleh seluruh peserta, termasuk Ketua HKTI, organisasi pendukung dan masyarakat. Kolaborasi ini menjadi momentum penting untuk menumbuhkan kesadaran akan pentingnya menjaga hutan dan lingkungan di Kabupaten Garut. (CG)
Komentar Via Facebook :