Penerima BST Kemensos Berkurang 18%, Kades: Pasti Jadi Problem di Masyarakat.

Penerima BST Kemensos Berkurang 18%, Kades: Pasti Jadi Problem di Masyarakat.

CYBER88 | Sukabumi -- Perubahan Sistem Penerima Bantuan Sosial Tunai (BST) Kemensos tahun 2021 tentu saja membuat permasalahan baru di lingkungan Penerima Manfaat.

Hal tersebut, disampaikan oleh Kepala Desa Karangtengah, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, usai menghadiri rapat koordinasi bersama Muspika Cibadak dan Satgas BST Kemensos di aula Kecamatan Cibadak.

Menurut Gerry Imam Sutrisno, “bantuan dari BST Kemensos yang akan segera direalisasikan akan menuai kritikan di tengah masyarakat. Pasalnya, hampir 18% penerima bantuan akan berkurang. Tentu saja akan menimbulkan dampak yang sangat luar biasa di masyarakat.

"Dengan angka normal saja masih banyak kendala di lapangan, apalagi dengan pengurangan yang sangat signifikan, pasti masyarakat akan komplain ke desa bukan ke Kemensos, "kata dia, Selasa (13/04/2021).

Selain itu, kata dia, ini jelas menambah beban Psikologis bagi pemerintah desa dengan adanya aturan baru tersebut. Kami akan bekerja keras untuk melakukan Sosialisasi kemasyarakat, agar masyarakat paham bahwa untuk bantuan kali ini sudah benar-benar baik karna terintegrasi dengan Nomor Induk Kependudukan (NIK). 

Hal senada juga di sampaikan oleh Kades Ciheulangtonggoh, Endang Junaidi, dengan adanya perubahan sistem penerima bantuan dari BST Kemensos, tentu saja berdampak bagi semuanya baik itu Pemerintah desa dan masyarakat. 

"Mudah-mudahan, semua pihak bisa mengerti dengan sistem yang baru ini. Kami akan menjelaskan terlebih dahulu ke masyarakat kami agar hal-hal yang tak diinginkan biasa di minimalisir dengan baik, “Ucapnya.

Dikatakan, dengan ada perubahan sistem penerima bantuan BST Kemensos 2021 yang sudah diperbaharui tentu saja akan memperbaiki sistem Sebelumnya.

"Mudahan-mudah bantuan ini bisa berjalan dengan baik, karna di awasi langsung oleh Satgas BST Kemensos," harapnya.

Untuk diketahui, Pemerintah menghentikan program bantuan sosial tunai (BST) yang disalurkan Kementerian Sosial pada April 2021. Dana BST dari Kemensos ini hanya disiapkan sampai April 2021.

Bantuan tersebut memang merupakan program sementara pemerintah dalam untuk membantu perekonomian masyarakat miskin yang terdampak pandemi Covid-19. Namun, program tersebut berhenti meski pandemi belum berakhir. 

Kementerian Sosial mengatakan dana untuk program BST ini memang disiapkan pemerintah hanya sampai bulan ini. Bansos tunai sebesar Rp 300.000 dibagikan kepada 10 juta keluarga penerima manfaat (KPM). 

Pemerintah menganggarkan Rp 12 triliun untuk program ini selama empat bulan sejak awal tahun 2021 dan berakhir pada bulan ini.

Beberapa waktu lalu, Menteri Sosial Tri Rismaharini pun menegaskan pemerintah tidak akan memperpanjang program bansos ini. Alasannya, tidak ada anggaran lagi untuk melanjutkan program tersebut.  [ar]

Komentar Via Facebook :