Aston Banten Bersama Diplomat dari 24 Negara Lestarikan Badak Jawa
CYBER88 | Banten -- Kegiatan Positif kembali dilaksanakan oleh Aston Hotel Banten, bersama dengan perwakilan diplomat dari 24 negara berupaya untuk melestarikan Badak Jawa dalam perayaan Hari Badak Internasional pada 22 September.
General Manager Aston Anyer Niko Manurung mengatakan, sebagai hewan langka dan menjadi ikon kebanggaan Provinsi Banten pihaknya menjelaskan terkait Badak Jawa yang sulit untuk bertahan hidup kepada para diplomat yang hadir.
"Ada kedatangan tamu dari diplomat dan memberikan cerita terhadap badak yang ada di Banten. Awalnya kami undang 80 diplomat negara namun yang mengkonfirmasi hanya ada 24 negara, mereka semua memang memiliki kepedulian terhadap Badak," kata Niko kepada awak media di Aston Anyer, Minggu 22 September 2024.
Selain itu para diplomat yang hadir, Aston Banten juga memberikan edukasi kepada para tamu yang berkunjung ke Hotel Aston Anyer, terutama anak-anak yang datang dalam kesempatan tersebut.
Dan ini mendapatkan atensi dan pengalaman yang luar biasa, banyak dari mereka yang belum tahu bahwa Badak juga dirayakan bahkan oleh seluruh dunia," paparnya.
Lokasi Aston Banten yang cukup dekat dengan kawasan Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK), menjadi alasan untuk bergerak melestarikan Badak di Banten. Pihaknya juga siap menghadirkan paket wisata ke Ujung Kulon apabila banyak konsumen yang menginginkan hal tersebut.
Untuk saat ini memang belum ada, namun jika banyak kita bisa bersama dengan travel agent kita akan bekerjasama, dan ada perusahaan yang bisa kami gandeng untuk bekerjasama," imbuh Niko
Pihaknya juga menghimbau kepada masyarakat untuk sama-sama menjaga kelestarian Badak, terutama dari pemburuan badak yang mengancam populasi Badak di Provinsi Banten.
Ketua Yayasan Konsevasi Ocean Forest Animal (Ofora) Banten Ofat Sofwatudin menambahkan, peran pemerintah dalam rangka penyediaan anggaran untuk melestarikan Badak Jawa di TNUK masih dinilai kurang. Hal tersebut terindikasi dari banyaknya pemburuan yang masih cukup tinggi, diatas 10 ekor.
Pemerintah sangat kurang dalam penyiapan anggaran untuk pelestarian ini. Badak ini merupakan harta karun kita dan harus dijaga supaya dapat terus bertahan dan lestari. Dan menutup ruang bagi pemburuan Badak ini," tutur Ofat.
Meski Badak Jawa memiliki ketahanan hidup yang sulit, namun pihaknya memberikan kabar baik berupa kelahiran anak badak yang terekam kamera trap pada bulan Mei lalu.
Alhamdulillah ini merupakan kabar gembira, anak badak tersebut menjadi harpan untuk tetap lestari, kami beri nama Iris," kata Ofat.(Kiky).
Komentar Via Facebook :