Polemik Pemberitaan di Distankan, Kejari Inhu Diminta Usut Dugaan Berbau Korupsi Distankan Inhu Riau

Polemik Pemberitaan di Distankan, Kejari Inhu Diminta Usut Dugaan Berbau Korupsi Distankan Inhu Riau

CYBER88 | Inhu -  Proyek pengadaan bantuan sarana produksi bawang merah dan cabai besar melalui dinas pertanian dan perikanan (Distankan) kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) di dua desa yakni desa Rantau Mapesai dan kelurahan Pematang Reba kecamatan Rengat Barat diduga berbau korupsi.

Pengadaan sarana bantuan tersebut bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) tahun 2019 yang ditujukan pada kelompok tani, namun tidak tersentuh dan dirasakan oleh masyarakat pasalnya petani tidak merasa menerima bantuan dari pihak manapun terutama dari Distankan Pemkab Inhu.

Hal ini jelaskan oleh ketua kelompok tani (KKT) Berkah Bersaudara Pematang Reba, Kecamatan Rengat Barat M. Rosadi.

Dituturkannya, sudah lima tahun belakangan ini KT (kelompok tani) kami tidak mendapatkan bantuan bibit bawang merah atau cabai besar dari pemerintah, baik itu dana APBD maupun APBN. "Saya tidak terima kalau nama kelompok tani saya dijual jual atau hanya mengatas namakan berkah bersaudara namun kenyataannya kami sama sekali tidak dapat bantuan," tegas Rosadi.

Untuk itu, mereka berharap kepada instansi penegak hukum seperti kejaksaan mengusut tuntas dugaan korupsi ini.

"Mudah-mudahan penegak hukum tidak tinggal diam dan tolong kepada rekan rekan wartawan agar selalu mengawal polemik ini dari segi pemberitaan ,"pintanya.

Seperti diketahui, pagu anggaran Rp 180.000.00 untuk pengadaan bantuan sarana produksi bawang merah yang dikerjakan oleh CV. Cahaya Bintang Karimun yang beralamat di jalan A.Yani RT 002 RW 001 kelurahan Sungai Lakam Timur kecamatan Karimun kepulauan Riau (Kepri), sementara CV. Anugrah Indragiri yang beralamat dijalan Ask Aris RT 005 RW 002 Hulu Rengat sebesar Rp 240.000.00 juta untuk pengadaan bantuan sarana produksi cabai besar juga dipertanyakan.

Kepala dinas pertanian dan perikanan (Distankan) Inhu Paino S.P melalui pesan singkat dari WhatsApp membantah akan hal itu.

"ini tidak bonafit, zaman sekarang ini tidak akan ada yang berani seperti itu, jika tidak percaya tapi coba cek kejajaran staff saya," singakatnya.

Komentar Via Facebook :