APBD Riau Terindikasi Menguap, Pasalnya Laporan Bantuan Keuangan Parpol Oleh Bendahara Partai PDI Perjuangan Riau Dicurigai

CYBER88 | Pekanbaru - Bantuan keuangan Parpol bersumber dari APBD Riau dalam dua tahun anggaran (2022-2023) yang disalurkan kepada PDI Perjuangan Riau, tak jelas pengunaannya atau diduga diselewengkan.
Pasalnya dalam LHP BPK perwakilan Riau tampak ada pembelian Furniture, mesin Fotocopy dan lain- lain, tak ditemukan di kantor PDI Perjuangan Riau di jalan Sudirman Kota Pekanbaru.
“Pertanyaannya apakah BPK tidak melakukan verifikasi lapangan (verlap) atau melihat fisik barang yang dibeli ke kantor PDIP,” kata aktivis Riau dari DPD LSM Gempur Riau, Hasanul Arifin, Selasa (30/7/23).
Hal itu dicurigai aktivis ini lantaran “beberapa kali masuk kantor PDIP sudah 3 tahun tidak ada barang baru, lalu pertanyaannya furniture yang dibeli itu diletakkan dimana?”.
Selain Arif mengaku telah memberikan perintah kepada tim untuk melakukan penelusuran atas laporan penggunaan anggaran Bantuan Partai Politik, khususnya yang diterima PDI Perjuangan Riau tahun 2022 berupa pengadaan 12 unit printer KTA,
“Kita sudah pantau ke beberapa DPC PDI Perjuangan dan tidak menemukan barang tersebut, ketika kita tanya pihak sekretariat dia mengatakan printer KTA yang ada itu dibeli sendiri,” katanya.
“Swadaya sendiri kata mereka (DPC), sementara anggaran untuk pembelian beberapa barang tersebut nilainya tidak sedikit yaitu Rp. 259,402,000, ” ulas aktivis ini.
Sambung Arif, “kami mencurigai ada bukti pembelian fiktif yang disampaikan ke BPK”.
Selain itu ada biaya rakerda tahun pada 2022, sangat ganjil Partai Politik melakukan rakerda dua kali dalam satu tahun, apalagi PDI Perjuangan Riau, nilai anggarannya cukup fantastis mencapai Rp. 600 juta.
“Heran aja kok ada rakerda dua kali dalam satu tahun,” ungkapnya heran.
Pihaknya berharap Aparat Penegak Hukum dalam hal ini kejaksaan Tinggi Riau menelisik dugaan tindak pidana tersebut, sebab, menurutnya, dana tersebut seharusnya digunakan untuk pendidikan politik bagi warga negara, bukan untuk dihambur-hamburkan.
Apalagi katanya, menyangkut keuangan daerah (negara), jangan sampai dikorupsi oleh oknum pengurus parpol.
Dikonfirmasi bendahara DPD PDI Perjuangan Prov Riau, Ma’mun Solikhin, MA, tak menjawab pasalnya Hp bendahara ini selalu mati sementara “nanti kita jumpa ya?.**
Komentar Via Facebook :