Siswa SDN Pasirkaliki Mandiri 1 Antusias Nikmati Makanan Bergizi Gratis

CYBER88 | CIMAHI – Sebanyak 392 siswa SDN Pasirkaliki Mandiri 1 Kota Cimahi tampak antusias saat menerima makanan bergizi gratis (MBG). Program ini semakin mendapat perhatian setelah kunjungan Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, yang memastikan kualitas makanan yang disajikan.
Salah satu siswa, Fauzan (12), mengaku senang dengan adanya program ini karena tidak perlu repot membawa bekal dari rumah atau membeli jajanan di sekolah.
"Membantu sih, soalnya jadi nggak usah ribet bawa bekal dari rumah," ujarnya saat ditemui di sekolah, Jumat (31/1/25).
Ia juga mengungkapkan bahwa menu yang disediakan sangat beragam dan lezat, mulai dari sayur jagung, wortel, ayam, semangka, hingga susu sapi murni. Namun, ia berharap adanya variasi tambahan, seperti ikan yang merupakan makanan favoritnya.
"Pengen ada ikan, soalnya suka makan ikan," katanya.
Sementara itu, Clarisa (13), siswa lainnya, merasa senang karena tidak perlu jajan di luar sekolah. Bahkan, uang jajannya sebesar Rp 10.000 kini bisa ditabung.
"Aku jadi bisa nabung soalnya uang jajan nggak kepake, karena udah dikasih makan," ucapnya dengan wajah sumringah.
Program MBG ini juga mendapat apresiasi dari Ragan (13), yang mengaku lebih senang makan di sekolah dibandingkan di rumah karena menu yang selalu berganti setiap hari.
"Kalau di rumah menunya itu-itu aja," ungkap siswa kelas 6 tersebut.
Sebelumnya, Kepala BGN, Dadan Hindayana, bersama Pj Wali Kota Cimahi, Benny Bachtiar, meninjau langsung distribusi makanan bergizi gratis di SDN Pasirkaliki Mandiri 1. Dadan mengaku puas dengan pengelolaan program MBG yang dilakukan oleh Yayasan Arara Visi Hijau.
"Saya cukup senang karena pengelolanya sudah berpengalaman. Menunya bagus sekali, hari ini sapi yang diolah, dan itu rasanya juga enak," tuturnya.
Namun, ia menyoroti masih adanya sekolah di sekitar SDN Pasirkaliki Mandiri 1 yang belum terlayani program ini. Oleh karena itu, ia meminta agar ditambahkan satu lagi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Cimahi.
"Saya minta menambah satu lagi SPPG yang bisa melayani sekolah lain di area sekitar," katanya.
Saat ini, sudah ada 245 SPPG yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia. BGN berencana menambah sekitar 230 SPPG lagi agar mencapai lebih dari 450 unit di 36 provinsi pada pertengahan Februari.
Dadan juga menegaskan bahwa BGN tidak menerapkan menu nasional dalam program ini, melainkan standar komposisi gizi.
"Tidak ada menu nasional, yang ada adalah standar komposisi gizi. Setiap SPPG wajib memiliki ahli gizi untuk meracik makanan sesuai dengan potensi sumber daya lokal dan kesukaan anak-anak," jelasnya.
Untuk memastikan kualitas gizi dalam program MBG, Kepala Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Cimahi, Tita Maryam, menyatakan bahwa pihaknya rutin melakukan pengujian terhadap makanan yang disajikan.
"Jenis pangan yang diuji mencakup cabai merah, bawang putih, bawang merah, sawi hijau, wortel, daging ayam, dan susu pasteurisasi," ungkapnya.
Pengujian dilakukan menggunakan rapid test kit terhadap delapan sampel pangan segar, terdiri dari lima bahan untuk deteksi residu pestisida, satu bahan untuk formalin, dan dua bahan untuk boraks.
"Hasil pengujian menunjukkan semua sampel bebas dari residu pestisida, formalin, dan boraks. Jadi, seluruh bahan dinyatakan aman untuk dikonsumsi," jelas Tita.
Dengan jumlah siswa lebih dari 30 ribu, Kota Cimahi idealnya membutuhkan setidaknya 10 SPPG untuk mendistribusikan makanan bergizi. Namun, saat ini hanya ada satu SPPG yang melayani sekitar 3.000 hingga 3.500 siswa.
Program makanan bergizi gratis ini diharapkan terus berkembang dan menjangkau lebih banyak sekolah, sehingga semakin banyak siswa yang dapat menikmati manfaatnya.
Komentar Via Facebook :