Ketua Satgas MBG Kabupaten Banyumas Jelaskan Hasil Uji Laboratorium Sampel Makanan Di SPPG Karanglewas Kidul 

Ketua Satgas MBG Kabupaten Banyumas Jelaskan Hasil Uji Laboratorium Sampel Makanan Di SPPG Karanglewas Kidul 

CYBER88 | PURWOKERTO - Satgas khusus pengawasan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Kabupaten Banyumas akan menindaklanjuti kasus keracunan yang terjadi di wilayah Karang Lewat Kidul.

Hasil uji laboratorium yang dilakukan pada sampel makanan dari SPPG di wilayah tersebut, dinyatakan positif terkontaminasi. 

"Hasil uji lab sudah keluar, saya menerima laporan tersebut pada Minggu (12/10/2025) siang. Dari sampel makanan yang diambil dinyatakan  tidak steril," kata Ketua Satgas MBG Banyumas, Dwi Asih Lintarti, Senin (13/10/2025). 

Berdasarkan hasil laboratorium tersebut, disimpulkan masa inkubasi penderita rata-rata 33 jam 32 detik.
Melihat dari masa inkubasinya, gejala klinis, dan jenis makanannya, kecurigaan
keracunan pangan ini disebabkan oleh Escherichia coli yang mengkontaminasi makanan dan Coliform yang mengkontaminasi pada air minum (galon).

"Tidak steril nya itu, entah jamur, bakteri, dan banyak faktornya. Bisa karena proses penyajian, kondisi dapur, atau dari pekerjanya. Itu nanti akan dirapatkan lagi dengan Satgas," kata Lintarti. 

Dia yang menjabat sebagai Wakil Bupati Banyumas, menjelaskan bahwa bahan makanan bisa saja bersih. Namun proses memasak sampai pengemasan bisa saja menjadi faktor terkontaminasi pada makanan tersebut. 

Dia mencontohkan, bakteri atau jamur itu bisa saja timbul karena makanan panas yang langsung dikemas. Sehingga menjadikan kondisi makanan rusak karena lembab dari uang yang muncul pada kemasan MBG. 

"Holding time atau waktu tunggu makanan matang sampai dengan dikonsumsi sebaiknya tidak melebihi 4 jam," ujarnya. 

Dia menambahkan, berkaitan dengan kondisi tersebut, tentu dari Pemkab akan terus melakukan evaluasi dan pengawasan. Sehingga peristiwa-peristiwa serupa tidak lagi muncul. 

"Peristiwa tersebut (gejala keracunan, red) kan terjadi juga di daerah lain, pernyababnya pun rata-rata sama. Pemkab tentu akan terus melakukan evaluasi dan pengawasan," kata dia.[Mardianto]

Komentar Via Facebook :