Tim Monev DD Kecamatan Ongka Malino Kabur Saat Rapat Bersama Masyarakat
CYBER88 | Ongka Malino - Tim Monitoring dan Evaluasi (Monev) Dana Desa (DD) melakukan rapat bersama Pemerintah Desa dan Masyarakat pada tanggal 13/3/2023 yang bertempat di kantor Desa Ongka Persatuan. Rabu, (15/3/2023).
Ironisnya, rapat bersama Pemerintah Desa dan Masyarakat guna membahas dugaan penyimpangan DD/ADD tahun 2022, serta melakukan pembinaan adanya indikasi kebijakan pemerintahan Desa yang diduga tidak berjalan sesuai regulasi tidak berjalan sesuai agenda, pasalnya tim monev dan pemerintah Desa kabur pada saat istirahat, sholat, makan (isoma)
Tim Monev dari Kantor Camat Ongka Malino itu di pimpin langsung oleh Rusmin Suseno Sekretaris Kecamatan (Sekcam) yang ikut mendampingi Kepala Seksi (Kasi) PMD Sopingi. Kasi Pemerintahan Misran Hali, Kasi Kesos Piklan, Kasubag Program dan Keuangan Iketut Gamo dan Kasubag Umum dan Kepegawaian Sukri
Kaburnya tim monev dan pemerintah desa dari tempat rapat bersama masyarakat diduga karena ketidak mampuan tim dan kepala desa untuk memberikan penjelasan atas saran/pertanyaan dari salah seorang tokoh masyarakat Desa ongka Persatuan
mohon kepada tim monev agar membacakan dan menjelaskan maksud dari pasal 26,27 dan 28 UU no 6 tahun 2014 tentang desa, serta turunannya pada pasal 9 Peraturan bupati parimo no 57 tahun 2019, agar Kepala Desa bisa mengetahui kewajibannya dan pemerintah daerah bisa mengetahui tanggung jawabnya)
Karena sampai saat ini (13/3/2023) pemerintah Desa terkesan masih bersikukuh dengan pendapatnya diduga menolak untuk membuat/menyampaikan LPPD , LKPPD dan ILKPPD dan Bupati Parimo juga belum memberikan sangsi tegas sebagaimana yang di atura dalam pasal 28 uu no 6 tahun 2014.
Selanjutnya di mohon kepada bapak Kepala Desa (Saparin MP Majoloi) untuk menjelaskan terkait dugaan pemotongan dana bantuan keagamaan sekitar 16 juta rupiah dengan rincian (bantuan pembagunan mesjid dan pengadaan Al Quran sekitar Rp.4 juta, bantuan MTQ tingkat Kabupaten sekitar 3 juta, bantuan TPA Alkhairaat masih sekitar 9 juta) yang bersumber dari DD tahun 2022.
Mendengar kedua permohonan penjelasan tersebut, tim monev bersama kepala desa terlihat “linglung” seakan tidak berdaya untuk menanggapinya, dan rapat pun di pending untuk istirahat, sholat, makan (isoma) Sekitar satu jam lebih masyarakat menunggu tim monev dan pemerintah Desa untuk melanjutkan rapat, namun tak kunjung datang.
Salah seorang tokoh masyarakat menghubungi ketua tim monev (Rusmin Suseno) Sekcam Ongka Malino itu berdalih “mohon maaf pak kami sudah balik kekantor camat, karena pak kades sudah tidak mau melanjutkan rapat, alasannya mau persiapan keparigi besok.
Rasa kecewa dan bercampur emosi terpancar dari wajah-wajah para tokoh masyarakat,agama dan pemuda yang masih setia menanti tim monev dan pemerintah Desa untuk melanjutkan rapat, salah seorang tokoh angkat bicara kepada media ini.
Mohon diberitakan pak, agar sikap dan perbuatan yang kurang terpuji oleh oknum-oknum PNS dari kantor camat ongka malino itu, serta pemerintah desa ongka persatuan mendapat perhatian khusus dari bapak Bupati, Sekretaris Daerah (Sekda) dan Kadis PMD Parigi Moutong.
Sebenarnya, masih ada beberapa permasalahan yang ingin kami perjelas pada Pemdes maupun pada Tim Monev, di antaranya, pertanggung jawaban anggaran 2022 belum bisa dijelaskan/sampaikan kepada masyarakat, penyusunan APBDes tahun 2023 dari penyusunan sampai dengan penetapan APBDes masyarakat tidak pernah di libatkan.
Belum lagi pengrekrutan aparat Desa yang sama sekali tidak berdasar pada mekanisme yang ada, serta kegaduhan yang terjadi di masyarakat akibat imam Desa yang diduga telah di pecat oleh Kepala Desa tanpa alasan yang jelas.
BPD yang ada, terkesan tidak bisa berbuat apa-apa, hal ini menurut pengamatan kami, diduga selain keterbatasan SDM juga dilumpuhkan adanya hubungan emosional, karena ketua BPD Nuriadin S.MP Majoloi anak kandung dari kepala Desa Saparin MP Majoloi, ungkap sumber yang di aminkan oleh beberapa tokoh agama dan masyarakat lainnya.
Ketua Aliansi Masyarakat Peduli Desa (AMPD) Parigi Moutong Rafli Sukaan mengutuk keras perilaku yang terkesan kurang terpuji itu, jelas mereka (tim menev dan pemerintah desa) sangat tidak menghargai masyarakat.
Kami menduga ada semacam ketakutan bagi tim monev dan pemerintah desa untuk menangapi saran-saran dari masyarakat, karna memang menurut pengamatan kami (AMPD) pungsi pembinaan dari Kecamatan seperti tidak berjalan.
Pihak Kecamatan seakan ikut terseret dengan prilaku oknum-oknum kepala desa yang diduga tidak menjalankan regulasi sebagaimana yang telah di atur dalam UU Desa maupun beberapa Permen dan Perbub, dan kami akan terus mengawal permasalahan ini sampai benar-benar tuntas, ungkap Rafli ketika di hubungi media ini pada 15/3/2023.
Camat Ongka Malino Zein ketika di hubungi media ini mengatakan, memang benar, ada tim monev saya turunkan pada Senin, (13/3) di Desa ongka Persatuan, sebenarnya saya yang pimpin langsung tim tersebut, namun dikarenakan saya tiba-tiba mendapat undangan dari Pemda di Parigi, yang tidak bisa di wakili, maka saya perintahkan Sekcam untuk memimpin tim tersebut.
"Sampai saat ini saya sebagai camat belum mengetahui kalau seperti itu yang terjadi, kemarin (13/3/2023) sekcam melaporkan melalui telepon seluler kepada saya, bahwa pertemuan masih di pending dikarenakan belum ada titik temu, nanti saya tanyakan lagi pada pak Sekcam," tutup Zein ketika dihubungi media ini.
Komentar Via Facebook :