Gabungan Ormas Islam Klaten Aksi Tolak Miras,"Preman Nekat Kami Bergerak Jihad"

Gabungan Ormas Islam Klaten Aksi Tolak Miras,"Preman Nekat Kami Bergerak Jihad"

CYBER88 | KLATEN — Sekitar 2000 orang dari sejumlah Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) Islam yang tergabung dalam Aliansi Laskar Islam Klaten melakukan aksi menolak minuman keras (Miras) yang digelar di depan kantor Bupati Klaten pada Jumat (15/11/2024) siang.

Sejumlah tokoh Ormas Islam dalam orasinya pada kesempatan itu menyebut, Kabupaten Klaten sudah darurat miras. Karena itu, mereka menuntut agar outlet miras yang ada di Klaten ditutup.

Koordinator lapangan (Korlap) aksi tolak miras, Syafei menyampaikan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten tidak pernah mengeluarkan ijin untuk penjualan. Berarti kesimpulannya, bahwa semua outlet penjualan miras di Kabupaten Klaten itu adalah ilegal dan harus ditutup.

“Jumlah outlet yang saat ini sudah ber-NIB (Nomor Induk Berusaha) ada 13 outlet. Tetapi NIB itu bukan surat ijin untuk penjualan miras. Kalau di Kabupaten Klaten ada sekitar 32 outlet penjual miras. Walaupun sekarang sudah ada beberapa outlet yang ditutup,” katanya.

Syafei menyatakan, dalam audiensi dengan Forkopimda Klaten tadi pagi disepakati bahwa semua outlet miras akan ditutup.

“Maka kita tunggu sampai batas waktu yang ditentukan. Itu semua outlet harus ditutup. Yang ketahuan kita, harus ditutup. Makanya kalau di sana ilegal, akan tetap kita berantas semuanya. Kita sudah komitmen sama kepolisian, Satpol PP, Forkopimda, apapun yang terjadi kalau di situ ilegal, harus ditutup,” tandasnya.

Syafei menambahkan, Laskar Islam akan selalu mendukung aparat kepolisian untuk menutup outlet miras yang ada.

“Bentuk dukungan itu adalah satu, dukungan moral. Dan dua, dukungan fisik. Mereka kita bantu, mereka kita dampingi agar mereka juga terlindungi, baik secara hukum, mental fisik, maupun spiritual,” terangnya.

Sedang Ketua Brigade Umar Bin Khattab Klaten, Agus Sulistya Budi dalam orasinya mengatakan, miras adalah perusak generasi bangsa.

“Sak jane ora wani, tetapi merga ngombe miras, dadi wani. Sak jane ora gelem krengan (berkelahi), tetapi setelah menenggak miras, akhire dadi wani. Itulah bahayanya kalau minum minuman keras. Maka dari itu, sahabatku semua yang tergabung di dalam Aliansi Umat Islam di Klaten, kita bergerak bersama, kita tolak miras yang ada di Klaten,” ucapnya.

Sulis menyebut, fenomena klithih yang terjadinya akhir-akhir ini juga lebih dipicu karena minuman keras.

“Sekarang ini, anak-anak muda saat berkumpul di tempat umum, sering menegak minuman keras. Lalu mereka menjadi klitih. Sing jenenge klitihih kuwi cah-cah enom sing metune bengi. Dheweke nggawa senjata tajam. Ngalor ngidul, ngetan ngulon. Tidak tahu musuhe sapa. Ketemu sapa, langsung dibacok. Itu semua gara-gara minuman keras,” jelasnya.

Sebelumnya, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Klaten dan pimpinan Ormas Islam melakukan audiensi dengan Forkopimda Kabupaten Klaten  terkait maraknya peredaran minuman keras di Kabupaten Klaten yang diadakan di Ruang Rapat B2 Kantor Pemkab Klatenpada Jumat (15/11/2024) pagi.

Ormas Islam yang diundang dalam audiensi ini adalah PD Muhammadiyah, PD Aisyiyah, PC NU, Muslimat NU, MTA, LDII, IPHI, DDII, FUI, MMI, Jamaah Tabliq, PMJ, Aliansi Laskar Islam, BKPRMI, BADKO TPQ, FKAM, IKADI, RDMA, YKPU, BMK, FJI, DMI, dan UBK.

Komentar Via Facebook :