Bertahan Ditengah Covid-19 Seniman Sanggar Seni Missmala, di Timur Kab Cirebon, Harapkan Perhatian Pemerintah

Bertahan Ditengah Covid-19 Seniman Sanggar Seni Missmala, di Timur Kab Cirebon, Harapkan Perhatian Pemerintah

CYBER88 | Cirebon -- Beginilah Nasib pegiat Seni dan budaya tradisional tari Jaipong tengah Covid -19. Seni yang melegenda sejak tahun 1970 an sebelumnya masih  banyak peminatnya khususnya di bulan - bulan dan acara tertentu.

Dalam keseharianya untuk tetap di lestarikan di buatlah sanggar untuk umum agar Seni tari jaipong sebagai budaya turun temurun tidak hilang dengan bisa terus menerus menciptakan generasi agar tidak pudar di jaman era modernisasi, yang banyak pesaing hiburan hiburan seni jaman sekarang.

Itulah tantangan yang harus bisa dilakukan agar bisa bertahan dan bisa menyesuikan dunia hiburan tempo dulu dan sekarang seperti yang di lakukan oleh Sanggar Seni Missmala Ciledug Lor Kab Cirebon.

Ditemui cyber88.co.id, jumat (23/10) di sanggar seni tari jaipong missmala, Tina menuturkan, “sanggar tersebut sering sekali mengikuti kompetisi baik lokal maupun Nasional, beberapa prestasi sering di dapat, sehingga makin terkenal karena beberapa anak cucu Sanggar Missmala sebagian tersebar di berbagai daerah yang sama mengelola sanggar leluhur nenek moyang, “Tuturnya.

Tina pengelola instruktur, master, dari generasi ke tiga sanggar Missmala juga menyampaikan, "alhamdulilah, kegiatan sanggar kami beberapa bulan ke belakang sepi dan libur beberapa anak didiknya tidak bisa berlatih yang sedikitnya berpengaruh besar di kehidupan sanggar ini.

Karena tidak adanya perhatian dari pemerintah terhadap dampak Covid-19 untuk kami para seniman maka dari itu kami pun tetap bersemangat bertahan semampunya untuk bertahan.

Alhamdulilah setelah adaptasi kebiasaan baru (AKB) perlahan lahan sanggar pun mulai berjalan dan juga tetap kami ikuti protokol kesehatan seperti, cuci tangan, memakai masker dan jaga jarak," ungkapnya.

Lanjuntnya," disini banyak juga dari luar Desa dan daerah yang ikut gabung di sanggar ini kira juga mengenalkan kepada siswa dari mulai TK, SD, SMP, SMA Bahkan Dewasa. Makanya yang belajar disini dari usia 4 tahun sampai 20 tahun.

Tina berharap, “kami sanggar Seni Tari Jaipong akan terus mempertahankan budaya dan menjaga kelestarian leluhur kami, ya walaupun dalam kondisi seperti ini, tetap kami bertahan dan juga harapan kami melalui Media ini kami harapkan untuk masyarakat jangan sampai lupa seni tradisional daerah.

Siapapun, bisa belajar seni di sanggar kami. Kami juga berharap agar Pemerintah Daerah ataupun Pusat melalui Dinas pariwisata dan kebudayaan untuk bisa memperhatikan kami sebagai seniman kesenian tradisional untuk sama sama melestarikan budaya daerah," pungkasnya (Abdul Wahid).

Komentar Via Facebook :