Lapor Pak Mahfud, Menelisik Harta Lain Tak Masuk LHKPN SF Hariyanto

CYBER88 | Pekanbaru - Sebelumnya Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Riau SF Hariyanto, sapaan akrabnya Anto, ini menjawab pada media mengakui barang-barang itu dipakai oleh istrinya bukan barang mewah.
“Barang-barang itu KW atau tiruan yang dibeli di ITC Mangga Dua, Jakarta. Masalah tas ini saya mendengar berita psedih juga. Kan mereka lihat ini disandingkan totalnya Rp 420 juta, padahal hanya Rp 2-5 juta beli di ITC Mangga Dua di Jakarta," kata Anto di rumah dinas sambil memperlihatkan tas-tas yang viral, Senin (20/3/23).
Anto mengaku jika barang-barang KW itu dipakai istrinya sebagai pejabat terlihat asli. Faktanya, barang itu dibeli di Mal ITC Mangga Dua yang bisa dicek harganya.
Namun hari ini Senin (20/3/23) dikonfirmasi Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Riau SF Hariyanto, tidak menjawab karena HP mati sejak istrinya Viral di media.
Pada Senin (20/3/23) tim media “Metro Group” dengan beranggotakan 10 media online mencoba menelisik harta lain milik Sekda Prov Riau yang baru dilantik ini, Tim menemukan ini beberapa bangunan mewah ditengah kota.
Sempat dikonfirmasi pada kantor Kemenko Polhukam pertemuan apa yang dibahas oleh Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Ivan Yustiavandana denga Mahfud MD, namun saat ini pertemuan masih berlangsung.
Apakah ikut membeberkan LHKPN Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Riau SF Hariyanto, yang istrinya Adrias viral plesiran ke luar negeri atau membicarakan transaksi mencurigakan pejabat Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kemenkeu Rafael Alun Trisambodo.
Seperti kita ketahui Adrias baru-baru ini menjadi sorotan karena kerap memamerkan harta dan gaya hidup mewah di media sosial. Tak tanggung-tanggung barang-barang yang dipakai Adrias bermerek diduga mahal.
Pantauan media Ivan tampak langsung memasuki gedung Kemenko Polhukam. diduga untuk rapat bersama Mahfud Md. Senin (20/3/2023), Ivan bersama rombongan PPATK tiba di Kemenko Polhukam sekitar pukul 13.24 WIB tadi.
Informasi awal, mereka membahas dugaan transaksi janggal Rp 300 triliun ini diungkap oleh Menko Polhukam Mahfud Md setelah menjadi pembicara di UGM, Yogyakarta, pada Rabu (8/3/23) lalu.
Mahfud mendapat informasi dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) bahwa ada transaksi senilai Rp 300 triliun di Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
Bahkan Mahfud mengaku mempunyai bukti otentik terkait pernyataannya tersebut. Dia pun siap buka-bukaan soal temuan transaksi Rp 300 triliun itu saat dipanggil DPR pekan depan.
"Di sejumlah media, diberitakan DPR akan meminta saya untuk jelaskan soal transaksi mencurigakan Rp 300 T di Kemenkeu. Saya siap memenuhi undangan DPR untuk menjelaskan dan menunjukkan daftar dugaan pencucian uang Rp 300 T, masalah ini memang lebih fair dibuka di DPR. Saya tidak bercanda tentang ini," kata Mahfud Md dalam akun Twitternya @mohmahfudmd, Sabtu (18/3/23) kemarin.**
Komentar Via Facebook :