Adanya Tudingan Miring Soal Penggunaan Dana BOS, Ini Penjelasan Kepsek SDN 1 Jatimulya 

Adanya Tudingan Miring Soal Penggunaan Dana BOS, Ini Penjelasan Kepsek SDN 1 Jatimulya 

CYBER88 | Majalengka, -- Kepala Sekolaj SDN 1 Jatimulya Majalengka Uri Sahuri, S.Pd., menyampaikan klarifikasi terkait adanya tudingan miring dari beberapa pihak terkait kondisi sekolah serta penggunaan dana BOS reguler.

Sebelumnya diberitakan, beberapa pihak menyoal adanya dugaan tidak transparansinya penggunaan dana BOS di sekolah tersebut serta menyoroti pintu sekolah yang menggunakan gembok.

Menurut Uri, biaya untuk anggaran sarana prasarana perawatan yang dibiayai oleh dana BOS, sudah disesuaikan dengan juknis dengan catatan tidak boleh lebih dari 5%.

"Jadi ditiap-tiap tahun juga ada untuk pemeliharaannya Seperti: Pengcatan tembok, menganti Keramik lebih dari dua Dus dikarenakan, keramiknya sudah banyak yang rusak dan banyak yang coplok, itukan sudah masuknya biaya pemeliharaankan," Jelas Uri yang didampingi  Oleh H Udir Sudirja Selaku Ketua PGRI Berserta Tarwin Selaku Pengawas SDN Se-Kec Kasokandel, pada Cyber88.co.id, Kamis (28/8/2024).

"Kalau gak percaya tanya aja ke penjaganya," imbuh dia.

Uri juga menjelaskan terkait kunci rusak. Katanya, karena disekolah tersebut mengunakan  pintu buka dua, jadi kalau mengunakan Kunci yang biasa selalu cepat rusak sehingga pihaknya seringkali mengganti kunci itu.

"Pihak kami sudah beberapa kali sering mengganti kunci yang biasa atau kunci permanen. Dikarena setiap sore di sekolah ini sering dipake tempat sarana bermain, bahkan kunci pintu juga sering di pake main-main, jadi pintu kuncinya juga cepet rusak. Bahkan setiap paginya di saat membuka pintu di dalam ruang kelas sering berserakan buku-buku, jadi tidak aman," Kata Uri 

"Coba aja lihat kalau setiap sore datang ke sekolah ini pasti banyak orang-orang dari luar yang bermain dan dulu pernah dipasang pintu pagar besi yah itu di rusak juga sampai ambruk juga," Lanjutnya.

Kepsek SDN Jatimulya itu pun menjelaskan, bahwa pihaknya telah meminta kerjasama dengan pihak Pemerintah Desa untuk mengontrol ke lokasi sekolah yang kerap dijadikan ajang bermain oleh anak anak.

Adanya tudingan bahwa pihaknya tak pernah melakukan musyawarah, Uri menampik hal itu. 

"Terkait penerimaan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) disesuaikan juknis sesuai dengan kebutuhan sekolah dan selalu melakukan dimusyawarahkan , Dengan komite sekolah dan para guru-guru setiap tahun selalu menawarkan kebutuhannya di Sekolah seperti peralatan ATK dll,   disesuaikan   disekolah ini agar transparansi" Pungka Uri Sahuri.

Sementara itu, pihak PGRI dan pengawas mengucapkan terimakasih atas kontrol yang dilakukan awak media. Mereka pun mengajak kepada semua pihak termasuk media untuk sama sama menjalin komunikasi yang baik untuk kebaikan bersama.

"Kedepan, mari kita saling menjaga demi kebaikan bersama," Ujar H.Udir Sudirja.
 (Tatang)

Komentar Via Facebook :