Telan Anggaran Miliaran Rupiah, Pemasangan CCTV se Kota Cimahi Diduga Sarat Penyimpangan
CYBER88 | Cimahi - Pemasangan sistem CCTV tahun 2023 di berbagai titik di lingkungan RW se Kota Cimahi seharusnya menjadi solusi untuk meningkatkan keamanan, namun pada kenyataannya banyak masalah yang muncul. Seperti titik yang direkomendasikan, kualitas, penyimpanan data dan perawatan.
Salah satu permasalahan yang paling mencolok tidak sesuainya titik pemasangan dengan pengajuan pihak RW yang dinilai cukup rawan serta penyimpanan data yang terbatas, sehingga pengawasan keamanan yang diharapkan tidak terpenuhi.
"Kami sebenarnya membutuhkan lebih banyak titik yang rentan, namun yang disediakan dari 8 titik hanya 4 yang sesuai dengan pengajuan kami."ucap Salah satu Ketua Rukun warga yang tidak ingin disebutkan namanya pada Cyber88.co.id, Minggu, (24/11) dikediamannya.
Menurutnya, masalah semakin diperburuk dengan perubahan titik pemasangan yang dilakukan oleh pihak teknisi.
"Pemasangan CCTV awalnya direncanakan di lokasi yang telah direncanakan, namun menurut petugas teknis, kabel yang tersedia tidak cukup panjang untuk mendukung jangkauan yang diinginkan, terangnya.
"Jika kabel dipanjangkan terlalu jauh, kualitas gambar CCTV akan buruk," ujar petugas pada waktu itu pada Ketua RW.
Akibatnya, beberapa titik yang awalnya diharapkan bisa terpasang dengan baik, justru tidak terpasang sama sekali karena keterbatasan kabel.
Lebih lanjut Ketua RW tersebut mengatakan " Petugas teknis mengungkapkan bahwa memori CCTV terbatas, hanya mampu menyimpan data selama maksimal 4-5 hari sebelum data otomatis terhapus.
Hal ini menimbulkan masalah serius, terutama ketika data yang sangat penting, seperti rekaman tindak kejahatan, hilang sebelum bisa diakses, imbuhnya.
Bahkan pernah terjadi salah satu tindak kejahatan yang terjadi di wilayah perbatasan dengan RW lain, pihak korban mencoba mengakses rekaman CCTV dari beberapa titik, namun data yang dicari sudah hilang terhapus secara otomatis, ungkapnya.
Salah satu masalah teknis lainnya adalah penggunaan kabel yang terbatas. Pihak teknisi menjelaskan bahwa untuk memasang kabel lebih panjang dari 50 meter, kualitas gambar akan menurun drastis.
Kami dan Warga yang merasa membutuhkan CCTV di lokasi yang lebih jauh terpaksa harus membeli kabel tambahan sendiri untuk memperpanjang jangkauan.
"Kami berpikir ini bantuan dari pemerintah, kenapa kami harus membeli kabel lagi," keluh seorang warga yang merasa keberatan.
Selain itu meskipun tidak ada biaya untuk perawatan rutin, biaya penggantian komponen yang rusak tetap dibebankan kepada warga.
"Kami pernah mengajukan keluhan soal CCTV yang rusak di RT 3, tetapi kami tetap harus membeli komponen pengganti sendiri," ujarnya
Ia pun mengungkapkan, meskipun teknisi datang untuk melakukan perawatan rutin, garansi yang dijanjikan hanya mencakup perawatan saja, bukan penggantian komponen yang rusak.
Berbagai masalah yang terjadi dalam pemasangan CCTV di lingkungan RW ini mengungkapkan adanya ketidaksesuaian antara harapan warga dengan realita yang ada.
Pembatasan jumlah titik pemasangan, kualitas penyimpanan data yang buruk, hingga biaya yang harus ditanggung oleh warga untuk membeli kabel dan komponen pengganti, menjadi sorotan utama.
Proyek CCTV yang dimaksudkan tentunya untuk meningkatkan kenyamanan dan keamanan, bukan malah menimbulkan kekecewaan dan ketidakpuasan serta pertanyaan di kalangan warga.
Ia berharap, pihak terkait dapat segera meninjau ulang kebijakan pemasangan CCTV tersebut dan apabila diduga terjadi penyimpangan supaya segera ditindaklanjuti agar proyek ini sesuai dengan kebutuhan dan keamanan bersama. (Gani)
Komentar Via Facebook :