Bangunan Sarana Olahraga di Pekanbaru Sport Centre Sarat Dugaan Korupsi

CYBER88 | Pekanbaru - Pembangunan berbagai sarana dan pra-sarana olahraga di area Pekanbaru Sport Centre (PSC) Jl Palembang, Kulim - Pekanbaru, sangat memprihatinkan. Menurut keterangan sumber yang ditemui Cyber88 menyebutkan, bangunan Lapangan Tembak yang menghabiskan anggaran Rp 1,8 miliar TA 2021 menurut LPSE Pekanbaru ditambah lagi Rp 800 juta lebih TA 2022 yang dikerjakan CV Mutiara Abadi, hingga saat ini masih terbengkalai.
Sarana dan prasarana yang seyogianya diperuntukkan bagi lapangan tembak mulai tingkat presisi, reaksi apalagi tingkat memburu, belum ada tersedia di lokasi.
Selain pembanguna lapangan tembak yang terbengkalai, terdapat bangunan lain yang hanya menyisakan tiang-tiang, sudah di tumbuhi semak belukar setinggi 4-5 meter. Kabarnya tiang-tiang itu merupakan rencana awal pendirian banguna gedung lapangan basket dan gedung lapangan futsal.
Kurang jelas diketahui mengapa pelaksanaan pembangunan tiang-tiang kedua bangunan itu tidak dilanjutkan. Namun sumber yakin bahwa anggaran untuk pembangunan kedua bangunan di-era kepemimpinan Dr H Firdaus sebagai walikota Pekanbaru itu, sudah disiapkan, diperkirakan anggarannya mencapai miliaran rupiah.
Sederet dugaan permasalahan lainnya di area Pekanbaru Sport Center diatas lahan sekitar 18 hektar tersebut, juga meliputi pembangunan turap, yang diperuntukkan sebagai penyangga, agar lapangan sepakbola tidak cepat abrasi. Sayangnya, pembangunan yang telah menelan dana ratusan juta rupiah meliputi dua tahun mata anggaran itu, cenderung tidak terencana dengan baik.
Nampak bangunan turap dibangun ditengah lembah, dikhawatirkan bisa tumbang sebelum difungsikan. Sementara turap untuk belakang bangunan tribun lapangan sepakbola, hingga saat ini belum ada tanda-tanda akan dibangun.
Akan halnya sarana untuk lapangan sepakbola, 4 set kursi untuk pemain maupun official dipingir lapangan, saat ini mirip dengan besi tua yang terlantar, ditumbuhi ilalang mempertontonkan bahwa kursi itu tidak pernah dirawat.
Sama halnya sekeliling lapangan bangunan badminton dan sepak takraw, kini sudah berlobang-lobang siap memakan mangsa, menunjukkan bahwa sekeliling bangunan tidak pernah mendapat perhatian perawatan.
Proyek yang belum tuntas dan dikabarkan sempat ambruk sepanjang 40 meter adalah bangunan arena lintasan sepatu roda. Bangunan dalam bentuk bundar menggunakan APBD Pekanbaru TA 2024 sebesar Rp 491 juta, dimana ding-ding hingga turapnya belum dibangun.
Menanggapi berbagai permasalahan dalam pembangunan sarana dan pra-sarana olahraga di arena Pekanbaru Sport Centre Jl Palembang - Kulim, Doni Saputra SH,MH anggota Komisi III DPRD Pekanbaru menjawab pertanyaan Cyber88 meminta agar Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Pekanbaru pengguna anggarannya mempertanggung-jawabkan.
Biasanya dalam penganggaran semua perencanaannya sudah lengkap, lain hal kalau bertahap. Kalau sekarang dianggarkan, tentu harus melihat kondisi keuangan, apalagi pemerintah pusat telah menyarankan efisiensi. Untuk melihat bagaimana pelaksanaan pembangunan sarana olahraga tersebut, bisa saja nanti Komisi III DPRD Kota Pekanbaru turun lapangan untuk melakukan survey, ujar Donni.
Ditempat terpisah Ir Tommy Freddy SH praktisi hukum di Pekanbaru mengatakan, jika dilihat dari pelaksanaan pembangunan berbagai sarana dan pra-sarana olahraga di Pekanbaru Sport Centre - Kulim, patut dicurigai telah terjadi tindak pidana korupsi oleh kontraktor ataupun oknum-oknum penanggung-jawab anggaran di Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Pekanbaru.
Dana yang dikucurkan Pemko Pekanbaru untuk membangun lapangan tembak dan sarana-prasarana lainnya itu menghabiskan APBD Kota Pekanbaru hingga puluhan miliar, namun hasilnya tidak dapat dinikmati masyarakat.
Proyek dibangun mulai tahun 2021 namun hingga tahun 2025 tidak selesai, apa sebab. Apakah pejabat di Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Pekanbaru tidak pernah turun kelokasi melihat tindak lanjut pelaksanaan berbagai sarana dan prasarana yang dibangun menggunakan uang rakyat itu ?.
Kadispora Pekanbaru tidak boleh lempar tanggungjawab, sebab tidap tahun ada biaya perawatan setiap proyek yang nilainya tidak sedikit. Kita harapkan, Kejaksaan Negeri Pekanbaru turun tangan melakukan penyelidikan terhadap pelaksanaan berbagai proyek di Pekanbaru Sport Center itu.
“Tak masuk akal, dana miliar-miliar tapi proyek tidak selesai, diduga ada yang melakukan tindak pidana korupsi,” ujar Tommy
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Pekanbaru Hazli Fendriyanto S.STP, MSi didampingi Yogi Kepala Bidang Sarana dan Prasarana (Kabid Sarpras) kepada Cyber88 diruang kerjanya, Selasa (22/4/25) menjelaskan, adanya bangunan tiang-tiang yang terbengkalai dekat bangunan badminton dan sepak takraw merupakan proyek yang dibangun jauh sebelum mereka menjabat.
Menyangkut bangunan turap dekat lapangan sepakbola, pelaksanaan pembangunannya sudah sesuai dengan dana yang tersedia. Kadispora mengakui bahwa, bangunan turap tersebut dilaksanakan dalam dua tahun anggaran, namun hingga saat ini belum selesai.
Terkait lapangan tembak, Hezli Fendriyanto mengakui belum pernah di pergunakan sebab bangunannya belum selesai. Ditanya apa sebab bangunan lapangan tembak itu terlantar, Kadispora dan Yogi sepakat menyatakan akibat dana yang tidak tersedia. Menurut Yogi, dana untuk membangun lapangan tembak itu sudah menghabiskan dana TA 2021 sebesar Rp 1 miliar.
Saat dipertegas berapa sebenarnya biaya pembangunan lapangan tembak yang memanfaatkan APBD Pekanbaru itu, Yogi dengan mantap menyatakan Rp 1 miliar tidak lebih.
"Intinya, pembangunan berbagai sarana dan prasarana di Pekanbaru Sport Centre belum selesai, adalah akibat dana yang saat ini tidak tersedia. Terkait kursi lapangan sepakbola yang saat ini belum dirawat, hal itu menunggu selesainya pembangunan tribun sepakbola yang saat ini sedang berlangsung," ujar Fendriyanto panggilan akrab Kadispora yang juga dibenarkan Yogi.
Komentar Via Facebook :