Suara Toa Masjid Viral di Medsos: Warga Klaten Sering Kehilangan Uang, Seruan Tobat untuk Pemilik Tuyul

Suara Toa Masjid Viral di Medsos: Warga Klaten Sering Kehilangan Uang, Seruan Tobat untuk Pemilik Tuyul

Masjid Nurrohmah

CYBER88 | Klaten – Sebuah video berdurasi satu menit yang menampilkan suara dari Toa masjid menyerukan agar pemilik tuyul segera bertobat, viral di media sosial dan menuai beragam tanggapan dari netizen. Video tersebut diunggah oleh akun Instagram @kabar_klaten dan telah ditonton lebih dari 219 ribu kali.

Dalam rekaman tersebut, terdengar suara dari Toa masjid yang menyampaikan imbauan dengan bahasa Jawa agar warga yang memelihara tuyul segera sadar dan berhenti mencuri uang milik tetangga.

 "Pangapunten bapak-bapak, ibu-ibu, saudara-saudara. Menawi ingkang gadhah Tuyul niku di tata, podo ndang tobat... Ampun mendheti gene tangga nggih. Pengin sugih kog ngopeni Tuyul."

(Terjemahan: Mohon maaf bapak-bapak, ibu-ibu, saudara-saudara. Jika punya tuyul, tolong ditata, segera tobat. Karena apa yang kalian ambil itu milik tetangga. Jangan ambil barang orang lain. Kalau ingin kaya, ya kerja, jangan pelihara tuyul.)

Setelah ditelusuri, video tersebut berasal dari Masjid Nurrohmah, yang berada di Desa Trasan, Kecamatan Juwiring, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Warga desa membenarkan bahwa video tersebut berasal dari lingkungan mereka.

“Iya, itu memang dari Masjid di sini, Mas. Sekitar habis Maghrib terdengar siaran itu, warga langsung keluar rumah karena penasaran. Yang siaran itu salah satu pemuda desa. Mungkin karena akhir-akhir ini memang sering ada warga yang kehilangan uang,” ujar Bu SM, salah satu warga setempat.

Keluhan soal kehilangan uang pun diungkapkan warga lain. “Kami sering kehilangan uang, nominalnya bisa ratusan ribu. Istri saya jualan sayur, empat hari berturut-turut uang dagangan hilang,” ungkap warga tersebut.

Video ini menuai beragam reaksi netizen. Banyak yang mendukung inisiatif kreatif warga dalam menyampaikan pesan moral lewat pengeras suara masjid, sementara lainnya menyayangkan jika isu mistis seperti tuyul masih dijadikan alasan utama atas kehilangan uang.

Meski demikian, peristiwa ini menjadi pengingat pentingnya menjaga keamanan lingkungan serta saling mengingatkan dengan cara yang santun dan kreatif.

Semoga kejadian ini bisa menjadi pelajaran untuk desa-desa lain agar lebih waspada terhadap tindak pencurian, serta mendorong masyarakat untuk menjaga solidaritas dan keamanan bersama. (Agus STP)


 

Komentar Via Facebook :