Ketua Komisi IV dan Lurah Gerem Monitoring Program Normalisasi Saluran Air Kalibaru

Ketua Komisi IV dan Lurah Gerem Monitoring Program Normalisasi Saluran Air Kalibaru

CYBER88 | CILEGON – Kegiatan normalisasi saluran air di wilayah Kalibaru, Kecamatan Grogol, kembali dilanjutkan pada Rabu, 2 Juli 2025. Aksi bersih-bersih parit yang dipimpin oleh Polisi Militer Angkatan Laut (POMAL) Lanal Banten ini merupakan upaya lanjutan dalam mengatasi potensi banjir akibat sedimentasi lumpur dan saluran air yang tersumbat.

Komandan kegiatan dari POMAL, Letnan Laut PM Muhammad Suwarsyah dari Denpomal Lanal Banten, menjelaskan bahwa fokus pekerjaan pada hari kedua adalah membersihkan parit-parit yang selama ini tidak berfungsi optimal.

“Hari kedua ini, tanggal 2 Juli, kami melanjutkan kegiatan bersih-bersih parit yang selama ini menyebabkan banjir akibat endapan lumpur dan parit yang tidak berfungsi, khususnya di wilayah Kalibaru,” ujar Suwarsyah.

POMAL mengungkapkan bahwa kegiatan ini mendapat dukungan moril dan logistik dari Ketua Komisi IV DPRD Kota Cilegon, Saeful Basri, yang turut menurunkan alat berat dan armada pengangkut limbah untuk mempercepat pekerjaan.

“Di lapangan kami menemukan banyak kendala, seperti penyumbatan pada gorong-gorong yang melintasi jalur provinsi dan rel kereta api, bahkan ada kabel listrik yang tidak jelas fungsinya. Jalur pembuangan air dari depan beberapa perusahaan juga sangat kecil, sehingga perlu penanganan lebih lanjut,” tambahnya.

Sebanyak 85 personel Angkatan Laut dikerahkan dalam kegiatan ini, bersama warga dan sejumlah karyawan dari perusahaan sekitar. POMAL juga mengimbau agar PLN segera turun tangan menangani kabel-kabel listrik yang menghambat aliran air.

Sementara itu, Ketua Komisi IV DPRD Kota Cilegon, Saeful Basri, yang hadir langsung bersama Lurah Gerem, menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam program normalisasi tersebut.

“Saya sudah meninjau langsung bersama Pak Lurah dan tim POMAL. Memang banyak titik gorong-gorong yang tersumbat dan tidak bisa dilalui air. Maka, kita formulasikan solusi jangka pendek agar saat hujan turun, air bisa mengalir lancar dan tidak tergenang,” ungkap Basri.

Basri juga menyampaikan apresiasi kepada sejumlah perusahaan yang telah berpartisipasi aktif, seperti Trensio, Statomer, Dover, BMT, Unggul, dan Vopak.

“Alhamdulillah, banyak yang memberikan dukungan. Trensio bahkan setiap hari menyediakan konsumsi makan siang untuk para petugas di lapangan,” imbuhnya.

Ia juga mendorong lebih banyak perusahaan untuk ikut berkontribusi, mengingat pentingnya dampak langsung kegiatan ini terhadap masyarakat.

 “Pemkot Cilegon melalui Dinas PU telah menurunkan satu unit alat berat. Saya juga bantu satu alat berat dan satu armada angkutan. Namun, kita masih kekurangan armada pengangkut lumpur karena banyak armada proyek yang enggan digunakan. Saat ini kami berupaya menambah armada melalui sistem sewa, dengan estimasi biaya sekitar Rp800.000 per unit,” jelasnya.

Dijelaskan lebih lanjut, kegiatan ini merupakan tahap awal dari upaya jangka panjang dalam mencegah banjir di musim hujan. Harapannya, ke depan akan ada tindak lanjut yang lebih masif dan terkoordinasi lintas sektor guna menjamin keberlanjutan fungsi saluran air.

Lurah Gerem, Rahmadi Ramidin, menambahkan bahwa program normalisasi ini merupakan perhatian bersama antara pemerintah kelurahan dan legislatif.

“Program normalisasi saluran air di Kalibaru ini menjadi konsen kami berdua. Kami bersama Pak Dewan Basri hari ini turun langsung ke lokasi untuk memonitor dan memastikan target pekerjaan di hari kedua ini tercapai. Memang ada kendala di lapangan terkait kekurangan armada pengangkut lumpur dan titik-titik pengerukan yang tidak bisa dijangkau alat berat, tapi hal itu sudah kami tangani dengan langkah-langkah penyelesaian,” jelas Rahmadi.

“InshaaAllah target 3 hari pekerjaan normalisasi saluran air ini bisa selesai. Mohon doa dan dukungannya,” tutupnya.

Komentar Via Facebook :