Ketua Komisi IV Saiful Basri Fasilitasi Alat Berat, Aksi Kolaboratif Normalisasi Kalibaru Dimulai
.jpg)
CYBER88 | CILEGON – Upaya konkret untuk mengatasi potensi banjir di wilayah Kalibaru, Kelurahan Gerem, Kecamatan Grogol, mulai dilakukan melalui kegiatan normalisasi saluran air. Aksi kolaboratif lintas sektor ini melibatkan aparat pemerintah, masyarakat, unsur TNI AL, serta perwakilan dari sejumlah industri sekitar. Yang paling menonjol, dukungan langsung datang dari anggota DPRD Kota Cilegon, Saiful Basri dari Fraksi P3, yang turut hadir dan memfasilitasi kebutuhan alat berat.
“Ini adalah bentuk komitmen saya sebagai wakil rakyat untuk hadir langsung di tengah masyarakat. Ketika ada persoalan seperti ini, kita tidak bisa tinggal diam. Kehadiran alat berat merupakan bagian dari upaya percepatan penanganan, agar masyarakat tidak terus dihantui banjir tiap musim hujan,” ujar Saiful Basri, di sela kegiatan, Senin (1/7/2025).
Lurah Gerem, Rahmadi Ramidin, menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan langkah antisipatif menghadapi musim penghujan, terutama mengingat wilayah Kalibaru kerap dilanda banjir.
“Ada dua titik utama yang menjadi fokus: saluran air di sepanjang jalan menuju Statomer yang terhubung ke Kali Sumur Wuluh, dan gorong-gorong di jalur nasional depan Unggul dan BMT,” ujarnya.
Sementara itu, Camat Grogol, Jajat Sudrajat, menyampaikan bahwa program ini merupakan agenda jangka pendek untuk mengurangi risiko banjir.
“Keluhan dari warga cukup tinggi. Setiap musim hujan, RW 02 dan Komplek POMAL selalu terdampak. Maka, ini langkah awal dari tiga rencana program: jangka pendek, menengah, dan panjang,” jelasnya.
Ia menambahkan, pengerukan ini difokuskan pada titik-titik penyumbatan parah akibat endapan lumpur dan sampah yang sudah lama menumpuk. Dalam kegiatan ini, dua unit alat berat dikerahkan—satu dari Dinas PUPR dan satu dari pribadi Dewan Basri. Selain itu, ada tiga armada truk pengangkut: satu dari pribadi Dewan Basri dan dua unit dari bantuan industri sekitar.
Jajat menegaskan, hasil musyawarah sebelumnya juga memutuskan akan dilakukan penelusuran saluran yang bermasalah di wilayah lain, termasuk Gerem Raya, yang juga rawan banjir.
“Kami akan terus dengar aspirasi masyarakat dan sampaikan ke pimpinan daerah. Penanganan banjir ini harus menyeluruh,” katanya.
Dukungan industri juga menjadi bagian penting dalam kegiatan ini. Alfian, perwakilan dari PT Statomer, mengatakan bahwa pihaknya menurunkan enam personel, menyediakan alat kebersihan, sarung tangan, serta karung-karung untuk membantu pemindahan lumpur dan sampah.
“Kami ingin menjadi bagian dari solusi. Menjaga lingkungan adalah tanggung jawab bersama,” ujarnya.
Kegiatan normalisasi ini ditargetkan rampung dalam waktu tiga hari. Dengan adanya sinergi antara pemerintah, masyarakat, TNI AL, dan industri, serta dukungan penuh dari Dewan Basri, seluruh pihak berharap upaya ini bisa memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat Kalibaru menjelang musim penghujan.
Komentar Via Facebook :