EF Klaim Cyber88 Miliknya, Para Pendiri Bongkar Masa Lalu

EF Klaim Cyber88 Miliknya, Para Pendiri Bongkar Masa Lalu

CYBER88 | Jakarta -- Geram atas aksi pencemaran nama baik secara terus-menerus di jejaring sosial oleh EF kepada Media Cyber88, para Dewan Pendiri Cyber88 pun angkat bicara. Minggu (11/04/21).

Uden Caraka, salah satu Dewan Pendiri Media Cyber88 akhirnya bersuara. Ia menyayangkan aksi EF tersebut yang tidak dewasa. Beberapa aksi pencemaran nama baik yang ditudingkan kepada C88 dianggap tidak bertanggung jawab dan subjektif.

"Itu bukan sikap yang layak dilakukan oleh seorang pemimpin, apalagi pimpinan pers yang seharusnya independen. Media itu fungsinya sebagai corong masyarakat untuk menyuarakan pendapat dan penyambung kesenjangan informasi, bukan untuk mencemarkan nama baik," tuturnya, geram.

Uden membeberkan, "Memang, Media Cyber88 berangkat dari gagasan sejumlah anggota organisasi WN88 yang mempunyai nama belakang Humas Mabes Polri."

Tapi, kata Uden, bukan berarti Cyber88 milik organisasi tersebut. Walaupun EF sebagai ketua umumnya, bukan berarti juga itu miliknya. Apalagi ia juga mengeluarkan uang yang tak sedikit untuk membesarkan media Cyber88.

Pria yang bergelut di dunia aktivis dan di Partai Politik selama puluhan tahun sejak masa mudanya itu pun membeberkan perjalannya selama menjadi anggota WN hingga berdirinya Media Cyber88.

Menurut Uden, WN88 didirikan di Bandung oleh Ketua Unit 02 Jabar yang saat itu dipegang oleh Dikdik dan Ketua Hariannya Alm. AKBP. Adrianus, serta Sekretarisnya Asep.

Ia mengenal WN yang diketahui saat itu didirikan 2016 silam oleh para petinggi di Mabes Polri, di antaranya Boy Rafli Amar sebagai Kadiv Humas Polri pada saat itu, Irjen. Pol. (Purn.) DR. H. Anton Charliyan, M.P.K.N. dan beberapa Jenderal lainnya.

Organisasi bentukan para petinggi Kepolisian tersebut hadir di tengah masyarakat sebagai sarana diskusi di ruang publik. Namun, dengan "keganasan" citra Humas Mabes Polri yang tercatut dalam nama WN88 menggiring sejumlah oknum keluar dari koridor. Hingga muncul pemberitaan dari Purwakarta, Jawa Barat, atas adanya dugaan pemerasan oleh oknum anggota WN88.

Kemudian munculah Edwin ke Bandung yang memperkenalkan diri sebagai Ketua Umum WN88. Sejak itu hingga terakhir di WN88, Uden mengaku tak pernah tau siapa jajaran kepengurusan DPN.

Alih-alih, ternyata saat itu sedang terjadi kekisruhan di jajaran DPN. Uden pun tak mempermasalahkan urusan di atas.

Seiring berjalannya waktu, lanjut Uden, pada 2017 lalu, terbitlah Surat Edaran dari Kadiv Humas Polri yang saat itu dijabat oleh Setyo Wasisto yang menyatakan sudah tidak adanya hubungan antara WN88 dengan Polri. Tak lama, eksistensi WN88 pun meredup.

"Saya masih menyimpan salinan surat edaran tersebut, karena saya salah satu perintis WN88 Sub Unit 02 Bandung raya sejak 2017.Kendati demikian, WN88 Bandung Raya pun terus berjalan dengan melakukan kegiatan sosial dan kemanusiaan," beber Uden.

Kemudian, munculah ide untuk membangun media informasi yang digagas oleh Tommy Freddy Manungkalit yang merupakan anggota WN88 Riau dan disambut oleh WN88 Bandung.

Maka, munculah nama "Cyber WN88 News". Awalnya, media tersebut sebagai alat untuk mengangkat kembali citra WN88 di mata masyrakat yang kian terpuruk.

Berjalannya waktu, dengan berbagai macam persoalan, demi menjaga independensi pers, bergantilah nama menjadi Media Cyber88 yang ditujukan untuk umum dan mengarah pada sisi edukasi dan informasi.

Sebagai Ketua Umum WN88, Edwin membuat perusahaan untuk menaungi Cyber88 dengan nama PT Siber Delapan Delapan.

Aktivitas online yang kian menjamur di masyarakat,  dan persaingan sangat ketat, dibuatlah domain cyber88.co.id dengan harapan menjadi media besar yang mampu memberikan banyak manfaat bagi masyrakat. Namun, untuk menyandang .co.id dibutuhkan legalitas yang lengkap.

Berdasarkan kesepakatan para dewan pendiri saat itu, maka syarat legalitas untuk mendapatkan domain menggunakan FHSH yang merupakan badan hukum milik salah satu pendiri, yakni Tommy.

Lalu, disusunlah jajaran manajemen redaksi dan dibuatlah sebuah kesepakatan bahwa keputusan tertinggi ada di Rapat Umum Dewan Pendiri (RUDP) dan Edwin disepakati sebagai Pemimpin Redaksi.

Tak berkaca dari permasalahan sebelumnya, yang tak di sebut di sini, Media Cyber88 dibawah komando Edwin, terkadang menyimpang dari alur independensinya. Salah satunya Edwin sebagai pimred memerintahkan kepada seluruh wartawan untuk menyatakan sikap dukungan secara tertulis dan video terhadap salah satu calon Kapolri. Padahal, menurut Uden, Jurnalis harus netral.

Khawatir berdampak buruk karena melenceng dari Visi-Misi media, dilksanakanlah Rapat Dewan Pendiri. Namun, kesempatan demi kesempatan yang diberikan tak membuahkan hasil, malah semakin rancu.

Permasalahan yang kian memuncak, berakhir dengan keluarnya para pendiri Cyber88 dari keanggotaan WN88 dan dalam RUDP di Vila Biru Bandung, Edwin Fentando dinyatakan dihentikan sebagai Pimpinan Redaksi. Di akhir tahun 2020, terpisahlah Cyber88 dengan WN88.

Ternyata Edwin tidak terima atas keputusan RUDP tersebut dan terus mengklaim bahwa Cyber88 miliknya.

Usai disepakati para Dewan Pendiri dengan diputuskannya Tommy sebagai Pemimpin Redaksi, Media Cyber88 kembali berbenah.Sejak tak adanya di jajaran manajemen Edwin terus melakukan pencemaran nama baik kepada Media Cyber88.

Apa yang dilakukan Edwin kali ini dinggap lebih ekstrim dari sebelumnya. Tommy pun turut geram atas aksi yang dilakukan.

"Kalau Edwin merasa Cyber88 miliknya, silakan buktikan legalitas kepemilikan yang sah atas domain cyber88.co.id," tegasnya.

Komentar Via Facebook :