Minim Fasilitas dan Pelayanan Puskesmas Minas Buruk, Warga Somasi Bupati Siak 

Minim Fasilitas dan Pelayanan Puskesmas Minas Buruk, Warga Somasi Bupati Siak 

Ambulans milik Puskesmas Minas pada 26 September, mengisi tabung oksigen (ist)

CYBER88 | Siak - Luhut Sianturi warga Kecamatan Minas, Siak, mengaku kecewa dengan minimnya sarana dan prasarana serta pelayanan di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Minas. Hal itu terkuak saat awak media melakukan wawancara via telepon, Selasa (18/10/2022) sore.

Luhut mengaku telah melaporkan kejadian tersebut ke Camat Minas dan Bupati Siak pada September lalu. Alhasil, orang nomor satu di Kabupaten Siak belum kunjung merespon warganya hingga berita ini ditayangkan.

"Masih sampai camat yang resminya bang. Bupati ku messenger ga ada respon, kalau DPRD kita juga sudah telepon," kata Luhut.

Ironisnya, pihak Puskesmas Minas melalui kepala Puskesmas dokter Yanti mengklaim pihaknya menangani sesuai SOP.

"Setelah saya adukan ke Camat, pihak Puskesmas mengklarifikasi dan mengatakan bahwa dokter jaga ada dua orang dan sopir ambulans juga ada serta oksigen dalam keadaan terisi," sambung Luhut.

Luhut harus pasrah dikarenakan ayahnya Pemilihan Sianturi (66) meninggal dunia pada Selasa (20/9/2022) sekira pukul 06.00 WIB. Luhut meyakini, pihak Puskesmas Minas mengabaikan pelayanannya kepada masyarakat.

"Waktu kejadian pada subuh jam 04.30 WIB, kami ke IGD bang. Ayah mengalami stroke ringan dan dadanya sesak. Dropnya berkisar jam 05.50 WIB sampai jam 06.00 WIB. Dokter sama sekali tidak ada bang, biasanya ada dokter jaga, ini sama sekali tidak ada. Perawatnya hanya memberikan oksigen yang di IGD. Kami minta dokter untuk mastikan penyakitnya tapi gak ada, dan kami di suruh tunggu sampai Puskesmas buka jam 08.30 WIB," jelas Luhut.

"Makanya kami inisiatif untuk minta ambulans biar di bawa ke Pekanbaru. Tapi gak ada supir sama oksigen untuk di ambulans kosong. Dan kami di suruh oleh perawatnya untuk membawa bapak tanpa oksigen. Makanya kami cari ambulans yang lengkap punya klinik lain. Tapi belum sampai ambulans ke IGD , bapak sudah drop,dan dilakukanlah PCR oleh 2 orang perawatnya. Kemudian setelah ada detak jantungnya langsung kami angkat ke ambulans klinik itu, tapi kurang lebih 10 kilometer di perjalanan, bapak sudah tidak ada, tepatnya di jalan By Pass Chevron Minas," ungkap Luhut.

Luhut menambahkan, bahwa klarifikasi yang disampaikan pihak Puskesmas Minas adalah tidak benar.

"Pihak Puskesmas yang mengklarifikasi pemberitaan media yang memberitakan keluhan kami, tidak benar. Pihak Puskesmas membenarkan dirinya, sedangkan kepala Puskesmas tidak berada dilokasi dan lebih mendengarkan sepihak, yakni para stafnya," kata Luhut.

Luhut meminta pihak Pemerintah Kabupaten Siak, untuk mengevaluasi kembali posisi jabatan pimpinan Puskesmas dan para tenaga medis yang diduga lalai melayani pasien.

"Kita mendesak Bupati Siak Alfedri mengevaluasi posisi dokter Yanti sebagai pimpinan Puskesmas Minas. Selain itu, tenaga medis yang dinilai lamban dan lalai dalam mengatasi hal emergency seperti kasus ayah saya. Saya meminta Pemkab Siak bertanggungjawab atas lalainya dan minimnya prasarana kesehatan di Puskesmas Minas," pungkasnya.

Bupati Siak Drs Alfedri saat dikonfirmasi tidak berhasil. Senada dengan Wakilnya Husni Merza, memilih bungkam, kendati link berita telah dilayangkan melalui aplikasi WhatsApp.

Kapolsek Minas Kompol Sawaluddin Pane saat dimintai tanggapannya meminta pihak Dinas Kesehatan melengkapi sarana alat kesehatan dan tenaga medis. Dengan bertujuan, agar tidak terulang lagi kejadian yang serupa.

"Agar kiranya pelayanan kesehatan dipuskesmas Minas terutama Unit IGD meningkatkan pelayanan dan melengkapi sarana alat kesehatannya. Tentunya melaporkan hal ini ke Dinas Kesehatan Kabupaten Siak, agar masyarakat yang butuh pelayanan segera atau Urgent, dapat segera tertolong sehingga kejadian tersebut diatas tidak terulang kembali," kata Kompol Sawaluddin.

Seperti diberitakan sebelumnya, kondisi Puskesmas Kecamatan Minas yang berada di wilayah kabupaten Siak, Riau, menjadi viral di media sosial akhir-akhir ini setelah satu pasiennya membuat testimoni mengenai puskesmas tersebut di media sosial (medsos).

Luhut Sianturi melalui akun medsos miliknya menggambarkan fasilitas Puskesmas Minas yang dinilainya buruk. Kata Luhut, pada Selasa dini hari tanggal 20 September 2022 lalu, dirinya membawa orang tua ke Puskesmas Minas untuk mendapatkan pertolongan.

Namun, Luhut menduga kurangnya kelengkapan medis seperti oksigen dan kesiapan tenaga medis, mengakibatkan orang tuanya meninggal dunia.

Hal itulah yang ia luapkan kekesalannya ke salah satu sosial media hingga Viral.

“Tolonglah untuk dinas terkait, terutama dinas kesehatan maupun petinggi petinggi yang ada di Minas dan Siak agar dapat meningkatkan mutu pelayanan pada Puskesmas Minas..masa di IGD gak ada dokter,ambulan yg gak ada supir dan oxygen,,cukup orang tua saya yg menjadi korban terakhir pada hari Selasa tgl 20/9/2022 kemarin pada subuh hari..karena ketidak tersediaan point2 yg saya sebut diatas yg menyebabkan orang tua saya meninggal dunia..ini bukan hoaks tapi fakta yg terjadi di lapangan.. saya siap mempertanggung jawabkan postingan saya ini…ingat bapak n ibu2 nakes tanggung jawab kalian akan di minta nantinya,” ungkap Luhut di akun miliknya @ Luhut Sianturi.

Sontak, postingan tersebut pun mendapat beragam komentar dari netizen dan memberikan respon negatif kepada puskesmas tersebut.

Lalu, salah satunya akun lainnya @Roly juga meluapkan kekesalannya terhadap kurangnya kelengkapan medis di Puskesmas Minas.

puskesmas minas tidak sanggup beli alat cek gula darah lucu gk, mau heran tapi fakta…itu terjadi 4 hari sblum yg terjadi pada keluarga pak luhut ini..orang tua / ibu saya meninggal dunia, bisa” nya puskesmas siak yg APBD nya tergolong besar…tidak ada alat cek gula, tlg ya bapak/ibu dan jajaran terkait…jangan lagi ini terjadi kasian masyarakat, trims,” tulisnya. 

Komentar Via Facebook :