Ketua ILDI Jateng Periode 2019-2023, Ungkapkan Kekecewaan Adanya SK Baru di Tahun 2022. Wk Ketua AWPI Jateng: Ketum ILDI Harus Tinjau Ulang

Ketua ILDI Jateng Periode 2019-2023, Ungkapkan Kekecewaan Adanya SK Baru di Tahun 2022. Wk Ketua AWPI Jateng: Ketum ILDI Harus Tinjau Ulang

Ketua DPD ILDI Jateng (Monalisa) didampingi Agus Mulyadi, Pendiri ILDI di Jateng

CYBER88 | Semarang – Ketua Dewan Pimpinan Daerah Ikatan Langkah Dansa Indonesia (DPD-ILDI) Jawa Tengah, Monalisa, merasa heran dengan adanya SK baru untuk DPD Jateng pada tahun 2022 lalu. Pasalnya, SK dari DPP yang dipegangnya belum habis masa jabatannya dan dia masih aktif menjalankan segala kegiatan.

Didampingi Agus Mulyadi, Pendiri ILDI di Jateng, Monalisa menuturkan bahwa SK yang dipegangnya adalah periode 2019-2023 dan hingga kini masih tercatat di Kesbangpol Provinsi Jateng. Sementara, Sambung Monalisa, SK yang turun pada tahun 2022 atas nama Handoyo, belum tercatat di Kesbangpol.

“Saya dilantik pada tanggal 7 November 2019. Artinya, tersebut berakhir di bulan November tahun 2023,” Ucap Monalisa pada Cyber88.co.id di Hotel Nurman Semarang Rabu (8/2) malam.

Kata Monalisa, persoalan bermula saat dirinya melantik ILDI Kota Semarang dan sudah disetujui oleh DPP namun dia menduga adanya seseorang yang ingin menduduki posisinya sebagai Ketua DPD ILDI Jateng.

“Hal ini bermula saat saya melantik ILDI Kota Semarang dan sudah disetujui oleh DPP. Namun, kayanya ada yang mau menduduki posisi saya dan saya dijegal, Bahkan ada surat kaleng.” Ujarnya.

Monalisa pun mengungkapkan kekecewaannya karena pihak DPP telah mengeluarkan SK tersebut. Padahal, dirinya merasa tak pernah melanggar aturan organisasi dan tak pernah punya pengaggaran yang menjadi dasar pihak DPP ILDI begitu saja mengesernya tanpa melalui mekanisme aturan.

“Saya tidak pernah melanggar aturan organisasi, saya tidak punya pelanggaran yang yang menjadi dasar pihak DPP mencoret nama saya. Sementara,saya terus membesarkanILDI di jateng membuat seluruh orang pinter,”Cetus Monalisa dengan nada kecewa.

Dengan adanya SK baru tersebut, monalisa menjadi tidak semangat. Padahal sebelumnya dia terus aktif membesarkan ILDI dan memajukan masyarakat penggemar dansa yang keberadaannya sudah di 24 kabupaten Kota di Provinsi Jawa Tengah.

“Saya masih aktif dan selama ini saya masih membesarlan ILDI dan masih melantik dimana mana, tapi dengan adanya hal ini saya jadi tidak bersemangat,” Keluhnya. 

Monalisa juga mengatakan bahwa Handoyo begitu SK turun langsung ke kantor Kesbangpol ingin minta dana pembinaan yang berjumlah sekitar 30 juta, namun Kepala Kesbangpol Hairudin, tidak memberikannya karena Ketua DPD ILDI  Jateng yang masih tercatat bukan Handoyo melainkan dirinya.

Monalisa menambahkan bahwa DPD ILDI dibawah kepemimpinan Handoyo akan mengadakan kegiatan di Sentraland Atrium Ki Mangunsarkoro pada minggu 19 Pebruari 2023.

Terkait adanya kegiatan tersebut, Monalisa berharap untuk ditinjau kembali karena dia adalah Ketua DPD ILDI Jateng yang masih definitif dan tidak mengadakan kegiatan tersebut.

“Atau bila perlu acara tersebut dibatalkan karena saya selaku Ketua DPD ILDI Jateng yang masih definitif tidak mengadakan kegiatan tersebut dan tidak  diberi tau seolah olah saya dimatikan. 

Dan Apabila kegiatan itu tetap berlangsung  saya akan melaporkan kepada yang lebih tau hukum karena Ketua DPP ILDI  Ambar Susilastuti  yang menerbit SK baru atas nama Handoyo dengan tidak melalui prosedur yang benar,” Tandas  Monalisa.

Agus Mulyadi menambahkan, bahwa ILDI di Jateng berdiri sejak tahun 2012 dan telah mendirikan DPW DPW di banyak kabupaten Kota. Namun, keberadaannya kini diganti oleh orang orang yang dinilainya hanya ikut nimbrung saja.

Perlu diketahui, untuk dpw dpw yang baru tinggal nimbrung aja tidak membentuk seperti yang dulu, tapi orang orang saya yang dulu hanya diganti nama saja. Sebagai pendiri di Jateng saya tidak rela. Tapi kalau mau membentuk, membentuk sendiri,” Ujarnya

Pendiri ILDi di Jateng inipun mengatakan, bahwa program Monalisa sebagai ketua ILDI Jateng di tahun 2023 targetnya 35 kabupaten kota berdiri ILDI.

Program Bu monalisa di tahun 2023 sebanyak 35 kabupaten kota. Namun dengan adanya rintangan di tahun 2022 itu menjadi macet,” Katanya.

Agus menyebut bahwa DPD ILDI Jateng secara birokrasi dibawah naungan KORMI (Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia) yang Ketuanya Maria Pangesti.  

Terkait terbitnya SK baru yang tiba tiba, agus menduga adanya permainan antara Maria, Handoyo dan Ketua Umum DPP ILDI  Ambar Susilastuti yang ingin mejatuhkan atau menurunkan Jabatan Monalisa dengan segampang itu.

Menyikapi Polemik yang terjadi di DPD ILDI Jateng mendapat perhatian serius dari Wakil Ketua DPD AWPI (Asosiasi Wartawan Profesional Indonesia) Jateng  Ir. Elman Sirait.

Menurut Elman, seharusnya kalau ada pergantian Ketua yang masih belum habis masa jabatannya, titempuh melalui mekanisme Musyawarah Daerah Luar biasa (Musdalub), dan itu berlaku di organisasi manapun.

“Pergantian Kepengurusan DPD ILDI mestinya perlu adanya Musdalub dan otomatis Ketua DPD  ILDI juga pengurus yang lainnya termasuk Pendiri ILDI dihadirkan,” Kata Elman.

Adanya hal ini, Elman sangat menyayangkan atas tindakan Ketua Umum DPP ILDI Ambar Susilastuti yang dengan seenaknya sendiri mengganti Ketua  DPD ILDI Jateng yang dalam SK nya masih berakhir pada tanggal 7 Nopember 2023. 

“La..ini kok langsung diganti dengan Ketua yang baru Handoyo,  persedur seperti ini tidak benar pergantian pengurus DPD Jateng  kok asal membuat saja dengan begitu mudah yang seharus nya perlu adanya Musdalub,” Ulas Elman.

Pegiat Jurnalistik di Jawa Tengah ini pun menilai bahwa Kepengurusan yang baru dengan Ketua Handoyo tidak sah karena tidak prosedural atau tidak benar. Maka demikian, Elman menyarankan agar Ambar Susilastuti meninjau kembali SK tersebut. 

“Ketua Umum DPP ILDI  Ambar, perlu meninjau kembali SK tersebut karena jelas tidak prosedural atau tidak benar boleh dikatakan AIS  (Asal Ibuk Senang ).  Padahal, masa Jabatan Ketua DPD ILDI Jateng masih Monalisa sampai 7 Nopember 2023,” Tukas Elman .

Untuk diketahui, ILDI merupakan pelopor langkah dansa di Indonesia. Selama lebih dari 11 tahun, ILDI telah memproduksi lebih dari 100 karya koreografi langkah dansa yang sudah disosialisasikan melalui sejumlah Workshop Nusantara Berdansa.

ILDI terus mengembangkan olahraga langkah dansa berbudaya Indonesia, agar masyarakat cinta pada lagu, tarian, gerakan, pakaian yang berasal dari budaya Indonesia. Kemudian di kemas melalui olahraga langkah dansa.

Makin bertambah usia makin bahagia. Prinsip itu dipegang para anggota yang tergabung dalam ILDI. (Sus wd)

Komentar Via Facebook :