Diduga Terjadi Pembiaran Dari BPJN Sulteng, Di Lokasi Proyek Sering Terjadi Lakalantas

Diduga Terjadi Pembiaran Dari BPJN Sulteng, Di Lokasi Proyek Sering Terjadi Lakalantas

CYBER88|Sulteng - Kembali terjadi kecelakaan di lokasi proyek Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sulawesi Tengah, yang dikerjakan oleh PT.Widya Rahmat Karya, dengan nilai kontrak sebesar Rp.24,789.024.820,00,  dan diawasi oleh konsultan PT. Sinar Putra Abadi Palu, KSO PT. Laras Sembada. Sabtu (30/9)

Pelaksanaan pekerjaan tersebut diduga terjadi pembiaran dari pihak BPJN Sulteng maupun konsultang pengawas, sehingga PT.WRK terkesan bekerja serampangan tanpa mematuhi hak dan kewajiban demi untuk keselamatan pekerja maupun masyarakat sekitar.

Terjadinya kecelakaan lakalantas tunggal dilokasi proyek diduga akibat kelalaian dari (PT.WRK, BPJN Sulteng dan Konsultan pengawas), karna tidak memasang rambu-rambu Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) apa lagi bekerja di malam hari.

Lakalantas tunggal tersebut terjadi pada (29/9/2023) sekitar pukul 22.20 wita tepatnya di penghujung pekerjaan prime coat yang berada di Desa kayu jati Kecamatan Ongka Malino, dan di ketahui korban bernama Randi/Unyil (40) warga Desa setempat.

Sumber media ini yang meminta identitasnya di rahasiakan, mengatakan, korban (Randi/Unyil) mengendarai motornya dari arah Desa Ongka, setibanya di penghujung pekerjaan prime coat motornya langsung terpeleset dan korban terjatuh. 

“Jangankan pihak BPJN dan Konsultan, Bolmen Samosir sebagai General Superintendent (GS) dari PT.WRK tidak berada di lokasi pekerjaan, yang ada hanya Puput (tenaga bagian keuangan) dan dua orang oknum aparat” sebut sumber.

Hal senada diungkapkan oleh Hendrik, menurutnya, yang masyarakat protes itu karna tidak adanya pengawasan dari pihak BPJN dan Konsultan, akibatnya kontraktor (PT.WRK) diduga bekerja secara amburadul dan terkesan mengabaikan tanggung jawab.

“Peralatan pengaspalan (finisher) itu berada di sekitar STA.13+350, sementara memperbaiki hasil pekerjaan sebelumnya, yang telah terjadi kerusakan di beberapa titik, dan lokasi kecelakaan, berada di sekitar STA.12+800” ucap Hendrik 

" Juga, pada saat lakalantas tersebut, saya juga tidak melihat GS dan Manajer Teknik dari PT.WRK di lokasi pekerjaan, yang ada hanya dua oknum aparat (TNI dan Polri) yang sedang mengawasi pekerjaan pengaspalan, dan saya langsung melaporkan adanya kejadian lakalantas pada kedua oknum aparat tersebut" tambahnya. 

H.Akbar Usman selaku direktur dan Bolmen Samosir selaku GS dari PT.WRK, diduga telah memblokir kontak wartawan media ini, pasalnya pesan konfirmasi yang dikirimkan terlihat centang satu.

Pihak BPJN Sulteng (Kepala Balai Arief Syarif Hidayat) Ka.Satker Wilayah II Rhismono dan PPK 2.1 Reza Maulan Hermawan) seakan bersepakat bungkam untuk tidak membalas konfirmasi yang di kirimkan melalui pesan WhatsApp.

Komentar Via Facebook :