Menelisik Keberadaan Hutang Piutang PT.Pembangunan Dumai 

Menelisik Keberadaan Hutang Piutang PT.Pembangunan Dumai 

CYBER88 | Dumai -  Kendati sempat tidak melakukan aktifitas karena ada masalah,  saat ini BUMD  ( Badan Usaha Milik Daerah) PT.Pembangunan Dumai kabar nya sudah beroperasi seperti semula.

Beroperasinya kembali perusahaan Badan Usaha milik Daerah Dumai  itu kabar nya atas kebijakan / inisiatif pimpinan PT. Pembangunan Dumai yang baru untuk menjalin kerjasama dengan pihak ketiga, asal Sumatera Utara. 

Bahkan akibat ada nya kebijakan dari Aditya untuk mencari pihak ketiga, dirinya sempat di tuding oleh segelintir orang sebagai pimpinan yang tidak profesional. Dengan alasan karena dirinya memberikan aset daerah dikelola oleh pihak ke tiga atau ke dua.

Aditya mengklaim tindakan atau kebijakan yang diambil nya itu merupakan upaya mencoba membenahi kesalahan dari para direktur yang terdahulu sebelum dirinya menjabat sebagai direktur PT. Pembangunan Dumai. 

Terungkap bahwa PT.Pembangunan Dumai masih terlilit hutang kepada pihak lain sekitar 9 milyar (Rp.9000.000.000). Hal ini terjadi karena ketidakmampuan para pengurus terdahulu mengelola modal yang ada dan kurangnya pemantauan pengawasan dari Pemko Dumai selaku pemilik saham.

Dan sebagai pimpinan yang baru, Aditya mengaku mencoba  untuk  mandiri  tanpa harus  meminjam modal  dari Pemko Dumai. Dengan alasan dirinya  tidak mau nantinya akan menambah beban hutang dan pertimbangan itu yang membuat nya untuk bekerja sama dengan  pihak  kedua atau ketiga. 

Salah satu caranya dengan menawarkan ke pihak kedua untuk mengelola aset. Seperti machine plant dan beberapa unit mobil  molen yang di  miliki BUMD PT. Pembangunan Dumai saat ini. 

Dan untuk sekedar di ketahui, bahwa PT.  Pembangunan Dumai kabar nya telah berdiri dan sempat beroperasi ( melakukan kegiatan ) beberapa tahun yang silam.

Bahkan menurut informasi yang dihimpun kru CYBER88, pihak pemerintah Kota Dumai sudah  pernah menggelontorkan dana dari APBD sebesar kurang lebih 7 milliar ,dengan sebutan tanam saham alias penyertaan modal ke perusahaan milik daerah tersebut. 

Namun di pertengahan jalan, usaha yang dikelola pihak manajemen BUMD Kota Dumai itu terhenti tidak tahu apa penyebab nya. 

Dan terakhir terungkap terhenti nya aktifitas BUMD yang berada di km10 Bukit Timah tersebut dikarenakan adanya dugaan kehabisan modal. 

" Waktu serah terima jabatan aset dan pembukuan dari pihak pengurus lama tidak ada menyerahkan bentuk dana cash atau piutang, yang ada justru hutang". Jelas Aditya. Jumat (03/11)

Hal itu disampaikan nya saat wawancara dengan media CYBER88 terkait ada nya pengakuan pihak Legal ( Penasehat Hukum) PT.Mandiri Utama Finance yang menyebutkan kalau pihak menejemen PT BUMD Dumai punya tunggakan pembayaran kredit macet ke PT. Mandiri Utama Finance.

" Utang itu saya akui ada. Dan pengambilan dua unit mobil molen tersebut semasa kepemimpinan sebelum saya. Tapi bukan berarti saya buang badan. Buktinya,saya sudah berjanji kepada pihak PT Mandiri Utama Finance untuk memulai mengangsurnya di awal tahun 2024 mendatang. " Kata Aditia dengan nada seakan menyakinkan media kalau seluruh tunggakan utang PT BUMD Kota Dumai.

Aneh nya saat disinggung mengenai pertanggung jawaban dari pemerintah terdahulu terhadap beban utang itu, Aditia justru memilih bungkam. 

" Mohon maaf, saya tidak ada wewenang untuk menjawab nya", ucapnya sambil bergegas bangkit dari tempat duduk meninggalkan wartawan di ruangan kerja nya bersama pria bernama Adil.

Sedangkan  pimpinan BUMD PT. Pembangunan Dumai yang terdahulu  Bonedi Boiman, tidak bisa di hubungi guna mengkonfirmasi terkait kebenaran informasi yang diperoleh sampai berita ini di muat. 

Komentar Via Facebook :