IWOI Sleman Gelar Diskusi bersama Tokoh dan Akademisi

CYBER88 | Sleman – Dewan Pimpinan Daerah Ikatan Wartawan Online Indonesia Kabupaten Sleman , Memperingati Hari Pers Nasional ke-29 (1985-2024) mengelar acara Doa dan Sharing bersama para Tokoh, Akademisi dan Praktisi multi didiplin Ilmu, bertempat di Sekretariat DPD IWOI Sleman, jalan Tunjung Baru, B8- Baciro,Kota Yogyakarta, Jumat (9/2/2023).
Hadir dalam kegiatan tersebut, Peneliti dari BRIN, Dr. Agustinus Darto Handoko,Tazbir Abdulah, Mantan Kepada Badan Pariwisata DIY, dan mantan Direktur Pemasaran dan Promosi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, dan Perwakilan FKKI DIY Dr. Haryadi Baskoro, Penasehat Pulung., Ketua RT, serta Seluruh Pengurus DPD IWOI Kabupaten Sleman.
Ketua DPD IWOI Sleman, Yupiter Ome mengawali pertemuan dengan menyampaikan sekilas tentang Sejarah Hari Pers Nasional, berdasarkan Keputusan Presiden RI nomor 5 tahun 1985 oleh Presiden Soeharto, tanggal 23 Januari 1985. Selanjutnya pada tanggal 9 februari 1985, dilaksanakan peringatan Hari Pers Nasional yang pertama di Surakarta.
Hal ini berlaku sampai saat ini, tanggal 9 Februari 2024 merupakan Peringatan Hari Pers Nasional ke-29, juga sekaligus Peringatan HUT Ke-6 Ikatan Wartawan Online Indonesia yang dilaksanakan secara mandiri disetiap Wilayah DPW-DPD.
Agustinus Darto Harnoko, Peneliti dari Pusat Riset masyarakat dan Budaya, Organisasi Riset Ilmu Pengetahuan Sosial dan Humaniora, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dalam diskusinya menawarkan kerjasama komprehenshif antara DPD IWOI Sleman dan BRIN, dimana anggota IWOI Sleman secara perorangan atau organisasi dapat melakukan penelitian tematik yang original, yang bisa difasilitasi oleh BRIN sebagai bagian dari peran media online dalam rangka membangkitkan kesadaran nasional dan kepedulian sosial jurnalis.
Dr. Haryadi Baskoro, Penasehat IWOI Sleman dan Perwakilan FKKI DIY menanggapi positif kesempatan ini agar IWOI Sleman bekerjasama dalam bentuk Riset Kolaboratif bersama BRIN dalam mempublikasikan hasil Riset -Riset yang sudah di lakukan oleh para Peneliti BRIN, baik secara Institusi maupun perorangan, termasuk salah satunya adalah Publikasi hasil Risat yang sudah dibuat dalam bentuk Buku karya Agustinus Darto Handoko.
Sementara itu, Tazbir Abdullah, Mantan Direktur Promosi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI menuturkan, pilar utama Yogyakarta adalah pariwisata, pendidikan, dan budaya. Pariwisata merupakan sektor andalan, jadi Pariwisata menjadi bagian yang sangat penting di Yogyakarta, maka untuk memajukan pariwisata perlu media untuk mempublikasikan informasi yang positif kepada wisatawan.
Dengan kemajuan teknologi informasi, setiap orang dengan bebas mem-posting apa saja yang ditemukan secara real time, sehingga semua stakeholder terkait dalam industri pariwisata termasuk tukang parkir perlu berkolaborasi menjaga kenyamanan wisatawan.
Terkait masalah tarif Parkir beberapa waktu lalu yang sempat viral yang dilajukan olek oknum petugas parkir mematok harga di atas tarif resmi kepada wisatawan di Yogyakarta. Hal ini sangat merugikan pemerintah, industri pariwisata Yogyakarta secara keseluruhan.
"Kita berharap kepada Pemerintah melalui Tim cyber pungli dan Inspektorat Pemda DIY dan Gubernur DIY agar kawasan inti (sumbu filosofi) Yogyakarta terbebas dari praktek -praktek pemalakan oknum tukang parkir. Saya berharap teman-teman IWOI membantu Pemerintah dalam hal pengawasan, menyampaikan kritik dan saran untuk kami introspeksi," tutur Mantan Kepala Badan Pariwisata DIY.
Penasehat IWOI Sleman, Pulung,mengusulkan untuk membuat website IWOI Sleman sebagai teras depan organisasi dan peluang bisnis, sehingga publik dapat mengakses apa saja yang sudah dilakukan oleh IWOI.
Senada dengan hal tersebut, Haryadi Baskoro menambahkan, IWOI Sleman dapat membangun kompetensi dibidang Entrepreneur Jurnalis, bekerjasama berbagai pihak.
Komentar Via Facebook :