Masyarakat keluhkan Limbah pabrik PT. Cahaya Lestari Sawita Cemari Sungai Raya

Baru Beroperasi, PT CLS Diduga Rugikan Masyarakat Hingga Intimidasi Wartawan

Baru Beroperasi, PT CLS Diduga Rugikan Masyarakat Hingga Intimidasi Wartawan

Pipa saluran pembuangan limbah PKS ke Sungai Raya (foto Istw)

CYBER88 | INHU - Keberadaan PT. Cahaya Lestari Sawita bukan membawa dampak baik atau menambah kesejahteraan bagi masyarakat Talang jerinjing, namun sebaliknya hadirnya PT CLS bahkan membawa dampak buruk atau merugikan masyarakat tempatan.

Pasalnya, Pabrik kelapa sawit (PKS) yang berada tepi Jalan lintas timur (Jalintim) KM 10, RT 02 RW 01 Dusun I Desa Talang Jerinjing, Kecamatan Rengat Barat, Kabupaten Inhu ini diduga telah me.

Hal ini terkuak berdasarkan informasi dari masyarakat Desa Talang Jerinjing, Kecamatan Rengat Barat. Bahwa PT CLS diduga membuang limbah pabrik dengan sengaja ke Sungai Raya. hingga membuat ikan mati dan terdapat endapan minyak di pasir dasar sungai pada tanggal 25 dan tanggal 29 lalu, hal tersebut membuat masyarakat murka dan melakukan protes dengan pihak perusahaan.

Salah satu masyarakat Talang Jerinjing inisial K mengatakan kepada wartawan, kamis (12/9/24). sungai tersebut digunakan setiap hari, baik untuk mandi dan menyuci pakaian juga baju. Bahkan air sungai Raya tersebut juga kita konsumsi, apalagi musim kemarau sumur Bor kering kita memanfaatkan air sungai tersebut, tuturnya kepada wartawan.

Iya menambahkan, Air sungai tersebut tetap digunakan setiap hari terutama masyarakat daerah jalan pudu dan masyarakat sepanjang jalan sosial sampai jalan pengairan dusun Satu Desa Talang Jerinjing.

"Sungai tersebut sudah turun temurun di fungsikan oleh masyarakat bang" mulai dari anak anak sampai dewasa hingga saat ini jelasnya menutup pembicaraan.

Hal dan peristiwa ini juga dibenarkan oleh Saharudin SE, Pj. Kepala Desa Talang Jerinjing. "Ya, sudah dua kali masyarakat mengadu kepada saya" yakni antara tanggal 25 dan tanggal 29 agustus bahwa sungai Raya telah tercemar oleh limbah pabrik.

Masyarakat kala itu ingin melakukan demo, namun saya halangi agar tidak terjadi anarkis atau yang tidak diinginkan. Sebab demo itu ada prosedurnya, untuk itu saya bersama sama dengan kepala dusun juga masyarakat menjumpai pihak management. Alhasil dari pihak management mengatakan bahwa pabrik lagi coba-coba.

Hingga jawaban tersebut kurang menyenangkan, "kalau masih coba-coba jangan dijalankan dulu, nanti malah mencemari lingkungan" sebut Pj Kades kepihak perusahaan. Kalau memang belum siap, ya disiapkan dulu dan jangan beroperasi dulu. Sebab, ini akan menjadi merugikan masyarakat pinta kades.

Untuk saat ini kita coba koordinasi dan mengingatkan perusahaan. namun jika hal ini terulang lagi, saya serahkan lagi kemasyarakat. Dan saya akan menempuh langka untuk melaporkannya ke Dinas Lingkungan Hidup tegas Pj. Kades.

Untuk mendapatkan kebenaran dan konfirmasi berimbang dari vidio limbah yang beredar, tim media melakukan tinjauan dan investigasi lapangan ke lokasi pabrik. Kamis (12/9/24) sore Namun, bukan hasil konfirmasi yang didapat. bahkan sejumlah pihak perusahaan yang mengaku Staf karyawan malah mengintimidasi pihak media saat melakukan peliputan.

Diantara dari karyawan melontarkan kata-kata " kenapa bawa masalah kesini, disini tidak ada masalah," dan kenapa memang kalau kalian Wartawan? Mau cari masalah kesini, Ucap mereka ramai ramai dengan nada keras.

Perkataan itupun sempat dividio oleh pihak media bawah pihak perusahaan mengintimidasi wartawan atau diduga fitnah juga menghina wartawan dengan dasar " membawa masalah". Padahal jelas ada undang undang pers yang mengatur. 

Saat itu diantara karyawan yang mengaku Peri berkustum rapi memakai helem putih terkesan tidak senang dengan wartawan saat melakukan peliputan.

Peri mangatakan, bahwa pipa paralon yang mengarah langsung ke sungai itu  sengaja dibuat pembungaan limpahan air hujan. "Pipa ini sebagai alat pembuangan air hujan tidak buang limbah pabrik," ucapnya.

Hasil investigasi wartawan telah terpantau adanya pipa paralon juga sebuah paret Cor yang mengarah langsung kesungai dimana hal ini menjadi bahan protes warga pada tanggal 25 dan 29 agustus 2024  sebagaimana yang dituding warga sebagai alat perusahaan buang limbah.

Sementara, humas PT CLS Sudirman saat dikonfirmasi dari media selulernya mengatakan bahwa tidak benar kalau PT. CLS buang limbah ke sungai.

Benar, warga didampingi PJ. Kades dan Perangkat desa memang ada  kepabrik datang untuk memastikan Kalau PT.CLS tidak membuang limbah ke sungai.

Pipa itu Pipa penyaluran Limbah menuju ke Kolam dua limbah. Juga pipa air rumah tangga, jelas Sudirman menjawab konfirmasi wartawan.

Komentar Via Facebook :