Perpindahan KWh Pascabayar ke Prabayar, Pelanggan PT MEP Semakin Menjerit

Perpindahan KWh Pascabayar ke Prabayar, Pelanggan PT MEP Semakin Menjerit

CYBER88 | Muba -  Warga Desa Suka Maju kecamatan Plakat Tinggi kabupaten Musi Banyuasin mengeluhkan pembayaran beban pemakaian listrik yang semakin hari semakin membengkak. Sabtu, (31/07/21).

Setelah PT.Muba Electric Power (MEP) melakukan migrasi kwh dari Pascabayar ke Prabayar beberapa waktu lalu, warga sangat berharap ada sedikit keringanan perihal pembayaran pada listrik.

Namun pada kenyataannya pasca dimigrasikan kWh Pascabayar ke kWh Prabayar justru membuat warga semakin menjerit. Hal ini sangat memberatkan warga ditengah kebutuhan lain yang harus terpenuhi, biaya pengeluaran listrik semakin melambung tinggi.

Pasalnya sebelum diganti kwh, pelanggan cukup membayar pemakaian listrik rata-rata sebesar Rp 200 Ribu perbulan, semenjak digantinya ke kwh Prabayar pengeluaran menjadi Rp 450 Ribu perbulan untuk Token listrik.

LT Salah seorang warga suka maju saat dibincangi Awak media, Jum’at (30/07/21) mengatakan semenjak digantinya kwh Pascabayar ke kwh Prabayar terjadi pembengkakan biaya dalam pembelian token listrik.

Lanjutnya, “Harapan kami kepada PT. MEP bisa menyesuaikan harga token dengan PT PLN jangan terlalu jauh selisihnya karena token MEP sangat mahal dibanding PLN,” harapannya.

Senada diucapkan MI, ia mengatakan walaupun sudah dikurangi pemakaiannya tidak ada perubahan justru malah membengkak pemakaian token listriknya.

“Sudah kami kurangi pemakaian listriknya tapi justru mala membengkak pemakaian tokennya, kami sebagai pelanggan PT. MEP merasa kecewa, kami rakyat kecil dan kami ada kebutuhan lain kalau pemakaian token membengkak terus-terusan jujur kami tidak mampu beli token listriknya," keluhnya dengan nada kecewa.

Sementara Humas PT.Muba Electric Power Edi Kartison (Titong) saat dikonfirmasi kru media via WhatsApp tidak memberi jawaban sampai berita ini diterbitkan.

Komentar Via Facebook :