Bidan Elysabeth Pasaribu: Akses Transportasi dan Keterbatasan Alat Medis Masalah Terpelik di Pedalaman Papua

Bidan Elysabeth Pasaribu: Akses Transportasi dan Keterbatasan Alat Medis Masalah Terpelik di Pedalaman Papua

Bidan Elisabeth Pasaribu Saat Menangani Ibu Yang Melahirkan (ist)

CYBER88 | Mulia Puncak Jaya -  Elysabeth Pasaribu, sosok bidan cantik asal Sumatera Utara kini menjadi perbincangan hangat masyarakat. Jumat, (24/09/21).

Ketulusannya dalam menjalani tugas profesi sebagai bidan di daerah yang jauh dari kota di negeri ini wajib kita apresiasi.

Elysabeth telah mengabdikan diri sebagai tenaga kesehatan di tanah Cendrawasih Papua selama 11 tahun lamanya, tepatnya 2010 silam.

Di usianya yang 32 tahun, tentu ia udah mengantongi segudang pengalaman. Bahkan banyak masyarakat yang ditolong. Khususnya pada proses persalinan bagi para calon ibu yang telah menanti kehadiran sang buah hati.

"Tugas saya tentu saja untuk memastikan kesehatan dan kesejahteraan ibu selama menjalani kehamilan," ungkapnya.

Bidan berdarah Batak asal Parsoburan Kabupaten Toba Samosir, Provinsi Sumatera Utara ini mengaku sudah sangat menikmati profesinya selama menjadi ASN. Meskipun dalam menjalankan tugasnya, ia menghadapi berbagai hambatan.

"Yang paling sulit tentu saja akses transportasi, keterbatasan alat medis. Tapi saya berdoa saja, semoga Tuhan selalu membantu saya dalam menjalankan pekerjaan ini" imbuhnya.

Memang, didaerah pelosok bekerja di bidang tenaga kesehatan tentu menjadi tantangan yang sangat berat dihadapi selama ini. Bukan hanya Elysabeth, bahkan seluruh tenaga kesehatan yang bekerja di daerah pedalaman.

Elysabeth sedikit bercerita tentang pengalamannya bertugas sebagai bidan di Kabupaten Mulia Puncak Jaya. 

Menurut Elysabeth, awalnya bertugas di Kabupaten Mulia Puncak Jaya, sebagai bidan honorer.

Alumni dari Akademi Kebidanan (Akbid) Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara mencoba mengikuti test CPNS pada tahun 2011 lalu. Kemudian atas keteguhan dan kerja kerasnya ia dinyatakan lulus sebagai PNS.

"Saya berharap kisah yang saya jalani sebagai tenaga kesehatan, khususnya saat bertugas di daerah yang jauh dari kota menjadi inspirasi bagi rekan - rekan sejawat dan masyarakat," sebutnya

"Masalah pelik bagi kami itu jika terjadi kasus ibu hamil dan harus dilakukan operasi Caesar dan harus segera dirujuk ke Jayapura melalui jalur udara. Itupun kalau cuaca mendukung," tambahnya lagi.

Meskipun demikian, ia tetap bersemangat dan melayani masyarakat bersama rekan-rekan kerjanya di RSUD Mulia Puncak Jaya.

Komentar Via Facebook :