SALAMBA Laporkan Praktik Jual Beli Lahan Zona Rehabilitasi TNTN
CYBER88 I PELALAWAN - Yayasan Lingkungan Hidup Sahabat Anak Rimba (SALAMBA) kini kembali mengkritisi kondisi lahan zona rehabilitasi Taman Nasional Tesso Nilo ((TNTN) yang ada di Kabupaten Pelalawan Riau. Bahkan sejumlah pihak aparat instansi telah dilaporkan Salamba ke Bareskrim Mabes Polri dan Ditjen Gakkum KLH, untuk segera mengusut indikasi korupsi anggaran proyek Reboisasi RHL karena dinilai gagal.
"Kita minta Kabareskrim Mabes Polri dan Ditjen Gakkum KLHK segera periksa Kepala Balai TNTN sebagai pemangku wilayah, adanya pembiaran, juga Camat Langgam, Kades Segati terkait penerbitan SKT/ SKGR dan pihak penjual dan pembeli diatas lahan TNTN di kawasan masuk zona rehabilitasi," ungkap Ketua Salamba Ganda Mora, kepada Cyber88 .co.id Sabtu (24/08).
Ganda Mora mengatakan, dengan terkuaknya kembali persoalan proyek BPDAS Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) kritis kepermukaan, maka pihak aparat dan instansi terkait dapat menelusuri kualitas dan kuantitas pengerjaan dilapangan. Dimana realitanya lokasi yang sebelumnya areal RHL, kini berubah fungsi menjadi areal tanaman kebun sawit, akibatnya pekerjaan RHL yang menelan uang negara hingga puluhan Miliar, terkesan sia-sia.
"Dan kita pertanyakan anggaran dana selama ini untuk rehabilitasi, namun yang tumbuh adalah sawit ratusan hektare, ujar Ganda, kesal. Sehingga SALAMBA telah resmi buat
pengaduan dugaan Pelanggaran Undang Undang No 18 Tahun 2013 Tentang Pencegahan Perusakan Hutan, Undang Undang 32 Tahun 2003 tentang Perlindungan dan pengelolaan lingkungan Hidup, UU No 39 Tahun 2013 Tentang Perkebunan Kelapa sawit di Kawasan Hutan Lindung Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN).
Sementara dalam pantauan Cyber88.co.id di sejumlah lokasi areal Proyek Balai Pengelolaan DAS dan Hutan Lindung Kementerian LHK sejak Tahun Anggaran pengadaan RHL, dinilai berpotensi merugikan Negara miliaran rupiah dan Kelompok masyarakat sekitar, sebagai penerima manfaat tetapi hasilnya tak jelas dilapangan.
Ironisnya, disebut-sebut bahwa rekanan kontraktor perusahaan yang melakukan kegiatan penanaman dan Suplayer bibit tanaman keras untuk RHL dikawasan hutan TN Tesso Nilo tak dapat berbuat banyak, alasannya akibat kurangnya pengawasan dari pihak Balai TNTN, sehingga berakibat tanaman bibit rusak karena terjadi Karhutlah.*
Komentar Via Facebook :