Warga Ungkap Dugaan Pengoplosan Beras Bulog di Siak II Palas Pekanbaru 

Warga Ungkap Dugaan Pengoplosan Beras Bulog di Siak II Palas Pekanbaru 

Praktek dugaan pengoplosan beras bulog berkutu ke berbagai merk di Jl Siak II - Palas (foto/ist)

CYBER88 | PEKANBARU, RIAU - Masyarakat minta agar aparat penegak hukum di Pekanbaru menindak tegas dugaan terjadinya pengoplosan beras asal bulog yang sudah berkutu, menjadi beras berbagai merk yang diperdagangkan di seantero Provinsi Riau. Dugaan pengoplosan itu dilakukan di salah satu gudang besar, terletak di Jl Siak II Kelurahan Palas - Kecamatan Rumbai- Pekanbaru, disebut-sebut milik Usaha Dagang (UD) Putra Nauli.

Dugaan terjadinya pengoplosan beras bulog itu dikatakan Arifal Simorangkir warga Palas, Rumbai dan Harapan Nainggolan Ketua LSM FPHMT Pekanbaru kepada Cyber88 di Pekanbaru.

Menurut Afrizal yang mengaku tinggal tidak begitu jauh dari gudang tempat pengoplos beras bulog itu menjelaskan, dugaan tindakan pengoplosan beras di daerahnya itu, sudah berlangsung lama, bahkan sudah bertahun-tahun.

Pihaknya mengetahui terjadinya pencucian beras bulog berkutu itu, dari beberapa karyawan UD Putra Nauli yang domisilinya juga di Palas, Rumbai. Menurut Afrizal, para pekerjanya dilarang memberitahukan terjadinya pencucian beras bulog yang sudah berkutu dan dicuci menjadi beras berbagai merek ditengah masyarakat.

"Buruh diupah diatas rata-rata asal tidak mau membocorkan usaha pengoplosan beras bulog berkutu jadi merek Putri Agri, BPN dan Pasca Panen," kata Afrizal.

Penjelasan hampir senada juga disampaikan Harapan Nainggolan Kelua LSM FPHMT Pekanbaru. Dikatakan, dugaan terjadinya pengoplosan beras bulog menjadi beras berbagai merk di gudang UD Putra Nauli Jalan  Siak II Palas, Rumbai benar adanya, lokasinya sekitar seratus meter dari Jl. Damai Palas, Rumbai.

Beras bulog PHP asal Pulau Jawa itu diangkut pakai kapal memakai peti kemas dalam bentuk container hingga pelabuhan Sungai Siak, dari pelabuhan diangkut ke gudang di Jl Siak II Palas, digudang itulah beras yang sudah bau busuk itu diolah lebih dulu dan diberi diracun untuk mematikan kutu-kutunya.

Menurut Harapan, dugaan pengoplosan dalam gudang itu disaksikannya sendiri saat masuk kedalam gudang dengan menyamar sebagai pekerja buruh angkut beberapa hari lalu.

Prakteknya, begitu masuk ke dalam gudang, beras yang sudah bau dan berkutu dicuci, lalu diberi racun agar kutu-kutunya mati. Setelah itu beras di giling supaya nampak bersih dengan menggunanakan tawas agar putih dan bersih, baru dimasukkan ke dalam goni berbagai merk yang sudah tersedia, antara lain merk Putri Asri, merk BPN dan merk Pasca Panen.

“Kabarnya, Jumat (2/5), praktek dugaan pengoplosan di gudang UD Putra Nauli Jl Siak II Palas sementara dihentikan, semua isi gudang dibersihkan untuk menghilangkan barang bukti,” kata Harapan. 

Ketika dugaan pengoplosan beras bulog PHP asal Jawa dikonfirmasi kepada Davit yang disebut-sebut selaku pengawas di gudang UD Putra Nauli Jl Siak II Palas melalui telepon selulernya, tidak diangkat. Walaupun dihubungi lewat WhatsApp, putra Agon alias Iwan Wijaya tidak membalas.

Akan halnya saat Wakapolresta Pekanbaru AKBP Ronal Sumaja dimintai tanggapan melalui WhatsApp terkait terjadinya dugaan pengoplosan beras bulog menjadi beras berbagai merk digudang UD Putra Nauli JL Siak II Palasjuga tidak memberikan jawaban.

Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Berry Juana Putra dimintai tanggapan melalui telepon, beberapa kali dihubungi tidak aktif.

Komentar Via Facebook :