Diduga Dimangsa Harimau, Seekor Sapi Ditemukan Mati Mengenaskan, Warga Pulau Muda Geger

Diduga Dimangsa Harimau, Seekor Sapi Ditemukan Mati Mengenaskan, Warga Pulau Muda Geger

CYBER88 | Pelalawan – Warga Desa Pulau Muda, Kecamatan Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan, Riau, digemparkan oleh temuan seekor sapi yang mati secara mengenaskan pada Selasa (1/7/2025). Diduga kuat, sapi tersebut menjadi korban serangan harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae).

Bangkai sapi berwarna cokelat tua itu ditemukan tak jauh dari kandangnya dengan luka parah, terutama di bagian belakang tubuh yang nyaris hancur. Rina, perwakilan keluarga pemilik sapi, membenarkan kejadian tersebut.

“Sapi itu milik keluarga kami. Keadaannya sangat mengenaskan. Ini bukan kejadian pertama,” ungkap Rina.

Warga menyatakan bahwa serangan satwa liar seperti ini sudah berulang kali terjadi dalam beberapa bulan terakhir. Sebelumnya, masyarakat juga dikejutkan oleh insiden pekerja operator alat berat PT Citra Holindo yang diserang harimau saat buang air besar di area tanaman akasia di wilayah yang sama.

“Kami sangat khawatir. Ini bukan kasus tunggal, dan kami berharap pihak berwenang menindaklanjuti secara serius,” tambah Rina.

Menanggapi kejadian tersebut, Kepala Balai Besar KSDA Riau, Supartono, S.Hut., MP., menggelar konferensi pers pada Kamis (3/7/2025) di Kantor BBKSDA Riau. Ia menyebutkan bahwa insiden ini merupakan bagian dari meningkatnya konflik antara manusia dan harimau akibat penyempitan habitat satwa.

Menurut Supartono, tim gabungan dari KSDA, pihak perusahaan, dan masyarakat telah turun ke lokasi sejak 30 Juni hingga 2 Juli 2025. Adapun langkah-langkah yang telah dilakukan antara lain:

  1. Identifikasi dan pemantauan lokasi kejadian berdasarkan laporan staf konservasi PT Arara Abadi.
  2. Koordinasi intensif dengan pihak internal dan eksternal.
  3. Pemasangan camera trap dan box trap di sekitar lokasi temuan bangkai sapi.
  4. Penguburan bangkai sapi untuk mencegah datangnya satwa liar lain.
  5. Analisis rekaman kamera yang berhasil menangkap gambar seekor harimau jantan dewasa dengan ID: Sampale.

Namun, harimau tersebut belum berhasil masuk ke dalam box trap karena diduga ukuran jebakan terlalu kecil untuk tubuh harimau dewasa.

“Harimau jantan itu sudah pernah terekam sebelumnya dan telah diidentifikasi sebagai ‘Sampale’. Kami akan mengevaluasi ukuran perangkap dan terus berupaya melakukan mitigasi konflik,” ujar Supartono.

BBKSDA Riau menegaskan komitmennya untuk menjaga keselamatan warga sekaligus melestarikan harimau Sumatera yang kini berada di ambang kepunahan.

Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan tidak melakukan tindakan yang membahayakan diri sendiri maupun satwa. Warga diminta segera melapor jika menemukan jejak atau melihat keberadaan harimau.

“Kami harap warga tetap tenang dan tidak gegabah. Laporkan segera setiap tanda kemunculan harimau,” tegas Supartono.

Wilayah Teluk Meranti kini menjadi titik rawan konflik antara manusia dan satwa liar. Peristiwa ini menjadi alarm keras atas menyempitnya habitat alami harimau Sumatera akibat ekspansi manusia. Diperlukan langkah kolaboratif, penguatan patroli, dan solusi jangka panjang agar konflik serupa tidak terus berulang.

 

Komentar Via Facebook :