Diduga Terjadi Manipulasi, Pekerjaan Rehabilitasi Drainase Perkotaan Paket 4 di Kelurahan Munjul Jaya Jadi Sorotan

CYBER88 | Purwakarta - Pekerjaan rehabilitasi drainase perkotaan Paket 4 di wilayah Perum BJI perbatasan RT 38, Kelurahan Munjul Jaya yang dikerjakan CV Sempur Jaya Utama mendapat sorotan dari warga dan sejumlah pengamat tata ruang. Pasalnya, volume pekerjaan tidak diketahui secara gamlang hingga muncul dugaan terjadinya manipulasi panjang pekerjaan.
Lebih menambah kecurigaan, pantauan tim media, di lokasi pekerjaan tak ada pengawasan dari pihak DPUTR tidak tampak hadir.
Menurut keterangan satu mandor yang ditemui awak media, Selasa,(07/2025), panjang perbaikan “sekitar 57 meter di sebelah kanan”, Namun, menurut mandor itu bisa berubah dan tidak ada penetapan pasti pada dokumen RAB.
Kondisi ini dinilai membuka celah potensial untuk manipulasi pengukuran dan volume pekerjaan sehingga berisiko menguntungkan pihak pemborong.
Menyikapi hal ini, ketua salah satu organisasi masyarakat di Kabupaten Purwakarta menyatakan keprihatinannya.
“Sebuah proyek yang bersumber dari APBD harusnya memiliki perhitungan teknis yang jelas — panjang, kedalaman, jenis material, dan spesifikasi pekerjaan. Jika tidak, dikhawatirkan ada keuntungan pribadi atau pemotongan pekerjaan,” ujar ketua ormas tersebut.
Menurutnya, jika RAB tidak mencantumkan panjang pasti pekerjaan/volume yang akan diperbaiki, maka berpotensi terjadi perbedaan pengukuran antara yang tercantum di dokumen (jika ada) dan realisasi di lapangan.
“Apalagi tidak adanya pengawasan DPUTR di lokasi, berpotensi melemahkan kontrol mutu dan administrasi,” Ujar dia.
Oleh karenya, ia meminta pihak DPUTR segera panggil pihak pemborong (CV Sempur Jaya Utama) untuk memberikan klarifikasi dan menyerahkan dokumen teknis proyek (RAB terperinci, gambar kerja, daftar tenaga kerja, laporan progress).
Kemudian DPUTR (Bidang SDA) membuka dokumen kontrak dan pengawasan serta menjelaskan mekanisme pengukuran dan pembayaran lalu audit lapangan independen atau pemeriksaan oleh inspektorat daerah jika ditemukan indikasi penyimpangan.
Menurutnya, untuk transparansi, dokumen RAB dan berita acara pengukuran sebaiknya dipublikasikan agar tidak menimbulkan kecurigaan bagi pihak tertentu.
“Sisi kontraktor jugaharus menunjukan kelengkapan teknis, termasuk RAB terperinci, gambar kerja, dan bukti ukur lapangan (as-built),” Tukasnya.
mendapat sorotan. CV Sempur Jaya Utama, yang menurut data terdaftar dimiliki oleh Heri, diminta menunjukan kelengkapan teknis, termasuk RAB terperinci, gambar kerja, dan bukti ukur lapangan (as-built),” Tukasnya.
Kepala Bidang SDA yang disebut-sebut membidangi proyek ini, Rahmat Amin, belum memberikan klarifikasi. Saat upaya konfirmasi ke instansi terkait dilakukan, awak media mengaku kesulitan menghubungi pejabat yang menangani hingga berita ini diluncurkan.
Sementara, Hingga laporan ini dirilis, pihak pemborong CV Sempur Jaya Utama, yang menurut data terdaftar dimiliki oleh Heri belum memberikan penjelasan publik. (St).
Komentar Via Facebook :