Pembanguan MCK di Cihonje Wargaluyu Terlambat, Kades :  Itu Hanya Telat Penerapan 

Pembanguan MCK di Cihonje Wargaluyu Terlambat, Kades :  Itu Hanya Telat Penerapan 

CYBER88 | Bandung -- Di akhir masa jabatannya, Kades Wargalyu, Kecamatan Arjasari Kabupaten bandung, Jawa Barat, masih menyisakan pekerjaan karena adanya keterlambatan pencairan. Salah satunya, pembuatan MCK yang berada di Kampung Cihonje RT 01 RW 01. Pengerjaannya baru 40 persen dari anggaran sebesar Rp.15 juta.

Ketua RW mengatakan, pekerjaan pembuatan MCK baru berjalan sekitar 40 persen dan menghabiskan anggaran Rp.5 juta beserta HOK dari angaran sebesar Rp.15 juta. Dalam hal ini, pihaknya hanyalah penerima manfaat karena pengerjaannya dilakukan olehTPK.

Namun demikian, RW mengaku, “warga sangat berterimakasih dengan dibangunnya MCK ini walau belum selesai. Tentunya akan sangat berguna bagi warganya, Ungkap dia saat ditemui Cyber88.co.id Sabtu (27/3/2021) di lokasi pembangunan MCK.

Salah satu tokoh masyarakat, Karmawijaya menjelaskan, pembangunan MCK ini merupakan hasil Musrenbang tahun 2019 yang menjadi skala prioritas yang di usulkan oleh masyarakat RW 01 Cihonje. 

Terkait adanya keterlambatan anggaran, Tarma yang juga merupakan mantan RW ini berharap pihak Pemerintah Desa apabila anggaran sudah turun, untuk segera direalisasikan. Karena keberadaan MCK tersebut sangat dibutuhkan oleh warga, “Ungkanya.

Ia juga mengatakan, kalau untuk mesin pompa sudah ada yang menyumbang, Imbuhnya.

Tak hanya itu, Karmawijaya juga berharap Pemerintah Desa dapat membenahi keberadaan Polindes yang memang tak kalah pentingnya bagi masyarakat. 

Sementara itu, Mukna, Kepala Desa Wargaluyu menyampaikan permohonan maaf atas keterlambatan dalam pembanguan MCK ini karena terlambatnya turun anggaran. 

Ia berjanji akan segera menyelesaikan pembanguan MCK ini, dan juga PR lainnya yang belum tersealisasi semuanya di akhir masa jabatannya yang habis tahun 2021 ini.

Mukna pun menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat Wargaluyu, atas segala kekuarangannya selama dirinya menjabat sebagai kepala desa. Ia mengaku, banyaknya aspirasi masyarakat yang masuk ke Pemerintah Desa belum dapat semua terealisasi.

Apalagi, lanjut dia, di tahun 2020 ini dana desa pun sebagian besar direfokusing atau dialihkan untuk penanganan Covid-19. 

Kendati demikian, Mukna meyakini. Apa yang menjadi harapan masyarakat yang belum terealisasi, kedepan akan terpenuhi apabila dirinya yang berniat mencalonkan pada Pilkades tahun ini terpilih kembali menjadi Kepala Desa. Kalaupun tidak, tentunya harapan masyarakat dapat terpenuhi oleh Kepala Desa baru nanti, “Pungkas dia. [es]

Komentar Via Facebook :