Harimau Sumatera di Buru karen dipercaya angota tubuhnya dianggap dapat sebagai "JIMAT"
Sibelang Serang Warga di Kabupaten Siak, BKSDA Katakan Ini
CYBER88 | SIAK - Balai Besar Konservasi dan Sumber Daya Alam (BB KSDA) Provinsi Riau mengkonfirmasi adanya harimau sumatera terpantau kamera jebak yang telah dipasang di lokasi dekat tewasnya seorang warga diserang si belang di Kecamatan Siak, Kabupaten Siak Riau.
"Tim melakukan pengecekan kamera jebak yang telah dipasang. Dari hasil kamera jebak terpantau satu harimau sumatera yang memantau kandang jebak dan hanya melintas pada Kamis (4/5) pukul 18.53 WIB pada titik koordinat 0,82689 N 102,01633 E," kata Kepala BB KSDA Riau, Genman Hasibuan di Pekanbaru, Sabtu (6/5/2023) seperti dikutip dari halaman Antara.
Selanjutnya tim juga melakukan pemantauan menggunakan pesawat nirawak (drone) untuk meninjau lintasan satwa harimau. Namun berdasarkan hasil foto udara hutan tersebut terlalu rapat untuk memantau pergerakan harimau.
Fakta harimau terpantau kamera ini juga seiring dengan adanya informasi masyarakat yang bertemu langsung dengan harimau di kebunnya tepatnya Jalan Pesantren, Kampung Rempak. Warga itu, Ujang (46) mengaku bertemu raja hutan tersebut pada Kamis (4/5) sekitar pukul 08.15 WIB.
Ketika itu Ujang sedang melakukan aktivitas di nurseri kelapa sawit dan ia melihat harimau sepinggang orang dewasa sedang melintas menuju hutan karet.
"Tempat kemunculan tidak jauh dari lokasi kemarin ditemukan jejak. Di lokasi ditemukan juga jejak yang menyerupai jejak harimau sumatera dengan ukuran lebih kurang 13 centimeter," ucapnya.
Lebih lanjut pihaknya terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk berhati-hati beraktifitas di sekitar lokasi kejadian serta tidak melakukan aktifitas di luar rumah secara sendiri. Terkhusus waktu aktifnya harimau sumatera yakni sore sampai pagi hari.
"Tim akan melakukan pemantauan dan menindaklanjuti setiap informasi yang berkembang di masyarakat apabila ada kemunculan atau tanda-tanda baru keberadaan harimau sumatera," ungkapnya.
Kemunculan harimau di Siak diketahui sudah terjadi dua pekan belakangan bahkan kemunculan pertama mengakibatkan tewasnya seorang warga atas nama Andi Sukerman. Tragisnya kepala dan badannya terpisah diduga kuat akibat kebuasan Harimau Sumatera dua hari sebelum lebaran lalu.
BB KSDA Riau sudah memasang kandang dan kamera jebak dua kali pada Sabtu (22/4) dan Rabu (26/4) lalu. Dengan umpan kambing sampai saat ini sang harimau tersebut juga belum masuk perangkap.
Dikutip dari berbagai sumber, Harimau mendatangi komplek pemukiman penduduk di pedesaan karena, Harimau tidak bisa mendapat ketersediaan makanan di hutan. Selain itu, perburuan liar juga menjadi salah satu alasan mengapa binatang buas seperti Harimau, mendatangi pemukiman penduduk.
Harimau dapat masuk ke desa karena lahan hutan yang menjadi habitatnya berkurang akibat aktivitas penduduk desa. Penebangan hutan untuk memperluas ladang perkebunan menyebabkan habitat hewan hutan menjadi sempit dan sumber makanannya menjadi berkurang.
Ketika harimau-harimau masuk ke area pemukiman desa, penduduk desa menjadi khawatir jika harimau-harimau tersebut memakan hewan ternak mereka. Oleh karena itu, penduduk desa berupaya mengamankan ternak peliharaan mereka dan melakukan ronda pada malam hari untuk menjaga agar harimau-harimau tersebut tidak mengganggu.
Jika bertemu dengan Harimau, maka janganlah berlari ketika bertemu satwa bernama latin Panthera tigris tersebut. Jika bertemu secara langsung dengan harimau, maka disarankan untuk berjalan mundur secara perlahan (tidak membelakangi harimau) dan meninggalkan barang bawaan atau pakaian sebagai alat untuk mengalihkan perhatian harimau.
"HARIMAU SUMATERA DIBURU, DIPERCAYA SEBAGAI JIMAT"
Harimau diburu untuk diambil seluruh bagian tubuhnya, mulai dari kulit, kumis, kuku, taring, hingga dagingnya. Bagian tubuh harimau dipercaya sebagai jimat dan memiliki kekuatan magis. Hal inilah yang mendorong suburnya permintaan harimau di pasar gelap dan membuat populasi harimau kian menurun.***
Komentar Via Facebook :